
Ditopang Net Buy & Bursa Regional, IHSG Tembus 6.500 Lagi!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 March 2019 17:18

Lebih lanjut, aura perdamaian AS-Korea Utara ikut menjadi angin segar bagi bursa saham Benua Kuning. Dilansir dari Bloomberg, Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menggelar perbincangan dengan Korea Utara sebagai usaha untuk mendinginkan hubungannya dengan AS.
Pascapertemuan antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam pada 28 Februari yang lalu berakhir tanpa membuahkan kesepakatan apapun, hubungan keduanya memang meregang.
Korea Utara menyalahkan AS atas permintaannya yang "bak gangster" sebagai alasan di balik mandeknya negosiasi terkait denuklirisasi Korea Utara. Korut juga mengancam untuk menghentikan negosiasi lanjutan dengan AS.
Jika AS-Korea Utara bisa kembali didorong untuk kembali ke meja perundingan, maka salah satu ketidakpastian besar yang dihadapi dunia yakni perang antara kedua negara bisa menjadi diminimalisir.
Kemudian, perkembangan terkait dengan proses perceraian Inggris-Uni Eropa (Brexit) yang positif ikut menambah kepercayaan diri investor saham.
Democratic Unionist Party (DUP) yang sebelumnya menolak proposal Brexit mengatakan bahwa ada perbincangan yang konstruktif dengan pemerintah.
“Kami melakukan perbincangan yang baik hari ini, perbincangan tersebut akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Kami ingin menyetujui sebuah kesepakatan,” papar anggota DUP Nigel Dodds, dikutip dari Bloomberg.
Jika proposal Brexit akhirnya berhasil bisa digolkan, maka Perdana Menteri Inggris Theresa May hanya akan meminta Uni Eropa untuk memundurkan tanggal resmi Brexit menjadi 30 Juni dan bukan perpanjangan waktu yang lebih lama jika proposal Brexit tak bisa digolkan hingga 20 Maret.
Ketidakpastian terkait Brexit pun tidak akan menjadi berlarut-larut.
Pemungutan suara atas proposal Brexit kemungkinan besar kembali digelar pada Selasa (19/3/2019).
(ank/tas)
Pascapertemuan antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam pada 28 Februari yang lalu berakhir tanpa membuahkan kesepakatan apapun, hubungan keduanya memang meregang.
Korea Utara menyalahkan AS atas permintaannya yang "bak gangster" sebagai alasan di balik mandeknya negosiasi terkait denuklirisasi Korea Utara. Korut juga mengancam untuk menghentikan negosiasi lanjutan dengan AS.
Kemudian, perkembangan terkait dengan proses perceraian Inggris-Uni Eropa (Brexit) yang positif ikut menambah kepercayaan diri investor saham.
![]() |
Democratic Unionist Party (DUP) yang sebelumnya menolak proposal Brexit mengatakan bahwa ada perbincangan yang konstruktif dengan pemerintah.
“Kami melakukan perbincangan yang baik hari ini, perbincangan tersebut akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Kami ingin menyetujui sebuah kesepakatan,” papar anggota DUP Nigel Dodds, dikutip dari Bloomberg.
Jika proposal Brexit akhirnya berhasil bisa digolkan, maka Perdana Menteri Inggris Theresa May hanya akan meminta Uni Eropa untuk memundurkan tanggal resmi Brexit menjadi 30 Juni dan bukan perpanjangan waktu yang lebih lama jika proposal Brexit tak bisa digolkan hingga 20 Maret.
Ketidakpastian terkait Brexit pun tidak akan menjadi berlarut-larut.
Pemungutan suara atas proposal Brexit kemungkinan besar kembali digelar pada Selasa (19/3/2019).
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular