Analisis Teknikal

OPEC Terus Pangkas Produksi, Brent Perlahan Merangkak Naik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 March 2019 15:55
Harga minyak Brent perlahan merangkak naik seiring pemangkasan produksi oleh OPEC
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengurangan pasokan yang dilakukan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai berdampak terhadap kenaikan harga minyak mentah dunia secara, Jumat (15/3/2019).

Hingga pukul 14:15 WIB, harga minyak Brent kontrak Mei naik 0,25% ke posisi US$ 67,4/barel, setelah juga turun 0,47% kemarin (14/3/2019).

Sedangkan jenis lightsweet (WTI) kontrak April juga terkoreksi 0,24% ke level US$ 58,75/barel, setelah menguat 0,6% pada perdagangan kemarin.

Secara mingguan, harga Brent dan WTI masing-masing sudah naik 2,53% dan 4,84% secara point-to-point. Sedangkan hingga tahun berjalan keduanya telah terdongkrak sekitar 26%.

Seperti yang diketahui, OPEC bersama sekutunya sepakat untuk mengurangi produksi minyak mentah hingga 1,2 juta barel/hari mulai Januari 2019. OPEC dijadwalkan kembali menggelar pertemuan lanjutan pada 17-18 April mendatang untuk membahas kelanjutan kesepakatan tersebut.

"kalau OPEC dan aliansinya memutuskan untuk memperpanjang [pengurangan pasokan], kami memprediksi stok minyak akan berkurang, setidaknya hingga kuartal III-2019," ujar Bank Investasi, Jefferies, mengutip Reuters.

Minyak mentah berjenis Brent merupakan jenis minyak mentah yang dijadikan patokan pemerintah, Ketetapan formula ini tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM Nomor 6171/12/MEM/2016.

Kenaikan minyak mentah jenis tersebut tentu akan membebani anggaran negara. Berikut analisis pergerakan harga Brent menggunakan metode analisis secara teknikal:
OPEC Terus Pangkas Produksi, Minyak Mentah Brent Menuju AS$70Sumber: Brent (Refinitiv)
Dalam jangka pendek, brent cenderung naik (uptrend), hal itu terlihat dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata harganya selama 5 hari (moving average/MA5).

Ruang kenaikannya sebenarnya mulai terbatas berdasaran momentum jangka pendeknya, hal ini terlihat dari posisinya yang sudah memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal stochastic.

Berdasarkan arah tren yang cenderung naik, minyak mentah Brent dalam jangka 1 - 2 bulan berpotensi menyentuh level US$70/barel, level tersebut merupakan level penghalang kenaikan (resistance) yang berpotensi untuk di uji.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/gus) Next Article Potensi Reli Harga Minyak Masih Ada, Waspadai Koreksi Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular