Astra Bidik Penjualan Mobil di GIIAS 2019, Naik Tipis

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 March 2019 17:08
Penyaluran Pembiayaan Kendaraan di GIIAS Diprediksi Naik Tipis Tahun Ini
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyaluran pembiayaan kendaraan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 diprediksi akan naik tipis. Hal ini disebabkan pasar otomotif pertumbuhannya sedang lesu dan konsumen cenderung wait and see di tahun politk.

Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra, Gunawan Salim, menjelaskan tahun ini penyaluran pembiayaan kendaraan ditargetkan senilai Rp1,2 triliun-Rp1,25 triliun. Naik tipis dari realisasi penyaluran pembiayaan kendaraan di GIIAS 2018 lalu sebesar Rp1,1 triliun di tiga kota, Jakarta, Makassar dan Surabaya.

"Sedikit karena kami juga targetkan hanya ada penambahan [surat pembelian kendaraan/SPK] 500 unit di tiga kota ini," kata Gunawan usai Media Kick Off Astra Finance Sponsor Utama GIIAS 2019: Inspiring Financing Solution, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Dari penyelenggaraan GIIAS tahun lalu, lanjut Salim, Astra Financial mengantongi 5.500 SPK, gabungan antara motor dan mobil. Tahun ini, ditargetkan jumlah SPK bertambah menjadi 6.000 SPK di tiga kota. Gunawan mengakui hal itu sulit dilakukan di tengah kondisi pertumbuhan lesu. Terlebih selama dua bulan pertama di tahun 2019 pertumbuhannya dirasa berat.

"Maunya sih jadi 6.000. Berat sekali sih, naik 500 dari tahun lalu. Sekarang otomotif juga pertumbuhannya lagi lesu, tahun politik," ujarnya.

Beratnya laju bisnis ini, kata Gunawan,karena ada produk otomotif yang masih indent yakni merek Avanza dan Xenia untuk dipasarkan di bulan Maret. Diharapkan memasuki bulan Maret kinerja akan membaik.

Gunawan menyatakan, bisnis otomotif tidak terpengaruh kondisi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Namun, bisnisnya terganggu bila ada gejolak pada rupiah karena komponen otomotif dibeli menggunakan dolar AS semua.

"Sampai sejauh ini kita melihat daya belinya mulai turun ya. Bisa jadi karena bunga mulai tinggi itu ya. 1-2 bulan pertama memang slow banget. Itu terjadi setiap tahun tapi tahun ini kok agak berat ya?" ujar Gunawan.

Namun demikian, tambah Gunawan, masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai dewasa, sehingga kendala apapun akan diantisipasi dengan bijak. Sementara itu, Direktur PT Astra Internasional Tbk Suparno Djasmin menargetkan tahun ini pertumbuhan GIIAS akan naik antara 10%-15%.

Enam lembaga jasa keuangan (LJK) Astra Financial menjadi sponsor utama dalam gelaran GIIAS 2019, meliputi PermataBank, Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Financial Services (TAF), Asuransi Astra, FIFGroup dan Astra Life. Astra Financial menutup tahun 2018 dengan laba bersih divisi jasa keuangan meningkat 28% menjadi Rp4,8 triliun.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan kendaraanAstra Finansial menargetkan pertumbuhan 5%. "Pembiayaan kita tahun ini sejalan dengan perkembangan atau asumsi dari industri otomotif itu sendiri. Kan juga ada perkiraan growth sedikit, di motor juga ada nanti kira-kira akan sama. Pertumbuhannya sekitar 5%," kata Direktur PTAstra InternasionalTbk (ASII) sekaligus Directory ini ChargeAstra FinancialSuparnoDjasmin, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Tahun lalu seluruh perusahaan multifinance Astra Financial menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 80 triliun. Kontribusi Astra Finansial terhadap Astra Group di tahun 2018 sebesar 21%-22% terhadap bottom line Astra Group.

Soal kredit macet (non-performing financing/NPF), Suparno melanjutkan masih jauh dari batas 5% yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). NPF Astra Financial tercatat sebesar 0,6% hingga saat ini.
"Kalau NPF kita relatif baik. Untuk multifinance NPF kita di sekitar 0,6%. Kalau aturan OJK sendiri sampai 5%. Jadi cukup baik," ujarnya.
PermataBank yang rencananya akan diakuisisi Bank Mandiri juga diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 9% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"kalau PermataBank tahun lalu loan naik 9%, jadi dengan asumsi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu kita harap bisa capai lebih tinggi lagi." Paparnya.
Bank Permata Diambil Mandiri
PT Bank Permata Tbk (BNLI) rencananya akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank Mandiri mendapat prioritas utama menjadi pembeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Bank Mandiri dikabarkan sudah menaikkan harga penawaran 1,8x dari price to book value (PBV).
Terkait hal itu Suparno enggan berkomentar. Begitu juga dengan Djumariah Tenteram, Direktur Perbankan Ritel yang juga ditemui pada kesempatan yang sama.
CEO FIFGroup Margono Tanuwijaya menjelaskan pihaknya menargetkan pembiayaan tahun ini sebesar Rp40 triliun-Rp41 triliun atau tumbuh 6%-7%. Target tersebut dipatok untuk seluruh pembiayaan lini bisnis, mulai dari motor baru, motor bekas dan juga pembiayaan syariah umroh.
"Paling besar di motor baru masih 65%. Bekas 25%," Pungkasnya.


Tips Temukan Idaman di GIIAS
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular