
Harga Minyak Meroket, Harga Karet Mengekor
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 March 2019 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet kontrak Agustus di bursa Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) pada perdagangan Kamis pagi ini (14/3/2019) meningkat 0,3% ke posisi JPY 197,7/kg, setelah amblas 1,05% kemarin (13/3/2019).
Selama sepekan, harga karet terpangkas 0,6% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun nilainya masih tercatat lebih tinggi 16,8%.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun 2017, harga karet masih cenderung lebih rendah. Pada tahun tersebut, harga karet rata-rata tahunan tercatat sebesar JPY 227,33/kg. Sedangkan harga tertingginya mencapai JPY 351,4/kg.
Naiknya harga karet hari ini kuat disebabkan oleh harga minyak yang melambung tinggi sejak perdagangan kemarin.
Semalam, Energy Information Administration (EIA) mengatakan bahwa cadangan minyak mentah AS turun sebesar 3,86 juta barel pada minggu yang berakhir pada 4 Maret. Pasca data tersebut dibacakan, harga minyak langsung meroket hingga lebih dari 2%.
Alhasil harga karet sintetis juga ikut terkerek naik. Hal itu terjadi karena minyak bumi merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan karet sintetis.
Mengingat sekarang ini, karet sintetis sudah marak digunakan sebagai substitusi karet alam di berbagai industri, maka pergerakan harga keduanya akan memiliki korelasi yang positif.
Namun, sentimen negatif dari damai dagang Amerika Serikat (AS) membuat kenaikan harga karet menjadi terbatas.
Dini hari tadi, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali mengakatan hal yang membuat investor cemas akan nasib damai dagang AS-China.
"Saya rasa Presiden Xi (Xi Jinping, Presiden China) tahu bahwa saya adalah tipe orang yang bisa pergi saat kesepakatan belum terjadi. Anda tahu selalu ada kemungkinan ke arah sana, dan beliau tentu tidak menginginkan itu," ujar Trump, mengutip Reuters.
Bila kesepakatan damai dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia ini batal, saling lempar tarif bisa kembali terjadi. Rantai pasokan global akan semakin melambat. Alhasil perekonomian dunia akan tenggelam semakin dalam.
Industri-industri besar seperti manufaktur kendaraan bermotor akan sangat terdampak karena memiliki jaringan rantai pasokan yang kompleks. Membuat permintaan karet sebagai bahan baku ban juga terancam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Peningkatan Stok Tekan Harga Karet, Terendah dalam 5 Pekan
Selama sepekan, harga karet terpangkas 0,6% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun nilainya masih tercatat lebih tinggi 16,8%.
Naiknya harga karet hari ini kuat disebabkan oleh harga minyak yang melambung tinggi sejak perdagangan kemarin.
Semalam, Energy Information Administration (EIA) mengatakan bahwa cadangan minyak mentah AS turun sebesar 3,86 juta barel pada minggu yang berakhir pada 4 Maret. Pasca data tersebut dibacakan, harga minyak langsung meroket hingga lebih dari 2%.
Alhasil harga karet sintetis juga ikut terkerek naik. Hal itu terjadi karena minyak bumi merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan karet sintetis.
Mengingat sekarang ini, karet sintetis sudah marak digunakan sebagai substitusi karet alam di berbagai industri, maka pergerakan harga keduanya akan memiliki korelasi yang positif.
Namun, sentimen negatif dari damai dagang Amerika Serikat (AS) membuat kenaikan harga karet menjadi terbatas.
Dini hari tadi, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali mengakatan hal yang membuat investor cemas akan nasib damai dagang AS-China.
"Saya rasa Presiden Xi (Xi Jinping, Presiden China) tahu bahwa saya adalah tipe orang yang bisa pergi saat kesepakatan belum terjadi. Anda tahu selalu ada kemungkinan ke arah sana, dan beliau tentu tidak menginginkan itu," ujar Trump, mengutip Reuters.
Bila kesepakatan damai dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia ini batal, saling lempar tarif bisa kembali terjadi. Rantai pasokan global akan semakin melambat. Alhasil perekonomian dunia akan tenggelam semakin dalam.
Industri-industri besar seperti manufaktur kendaraan bermotor akan sangat terdampak karena memiliki jaringan rantai pasokan yang kompleks. Membuat permintaan karet sebagai bahan baku ban juga terancam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Peningkatan Stok Tekan Harga Karet, Terendah dalam 5 Pekan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular