
Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diprediksi Masih Hijau
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 March 2019 08:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (14/3/2019) diproyeksikan kembali bertengger di zona hijau menjelang rilis data neraca perdagangan Indonesia.
Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup dengan penguatan 0,37% ke level 6.377,58.
Kinerja IHSG justru berkebalikan kala bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,99%, indeks Shanghai anjlok 1,09%, indeks Hang Seng melemah 0,39%, indeks Straits Times terkoreksi 0,58%, dan indeks Kospi terpangkas 0,41%.
Sentimen penggerak pasar kemarin dipengaruhi kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Kemarin (12/3/2019), revisi proposal Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali ditolak secara oleh parlemen.
Seperti dilansir CNBC International, hanya terdapat 242 anggota parlemen yang mendukung proposal dari May, sedangkan mayoritas atau 391 anggota parlemen menolak.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak pada level 6.336 - 6.498. Penguatan IHSG akan didorong oleh kuatnya fundamental ekonomi domestik dan membaiknya kinerja emiten.
"Sehari menjelang dirilisnya data neraca perdagangan, IHSG diperkirakan masih akan dapat terus mempertahankan level support yang ada sehingga peluang kenaikan lanjutan untuk dapat kembali terjadi," kata William dalam risetnya, Kamis (14/3/2019).
Di sisi lain, Mega Capital Sekuritas, dalam riset hariannya justru memproyeksikan IHSG hari ini justru diprediksi kembali diperdagangkan di zona merah.
Penekannya ialah adanya kekhawatiran pelaku pasar terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan isu perundingan perdagangan AS-China.
"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif pada level 6.330 - 6.425," tulis Mega Capital Sekuritas.
(tas) Next Article Laju Ekonomi China Melambat, IHSG Diprediksi Terkoreksi
Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup dengan penguatan 0,37% ke level 6.377,58.
Kinerja IHSG justru berkebalikan kala bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,99%, indeks Shanghai anjlok 1,09%, indeks Hang Seng melemah 0,39%, indeks Straits Times terkoreksi 0,58%, dan indeks Kospi terpangkas 0,41%.
Seperti dilansir CNBC International, hanya terdapat 242 anggota parlemen yang mendukung proposal dari May, sedangkan mayoritas atau 391 anggota parlemen menolak.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak pada level 6.336 - 6.498. Penguatan IHSG akan didorong oleh kuatnya fundamental ekonomi domestik dan membaiknya kinerja emiten.
"Sehari menjelang dirilisnya data neraca perdagangan, IHSG diperkirakan masih akan dapat terus mempertahankan level support yang ada sehingga peluang kenaikan lanjutan untuk dapat kembali terjadi," kata William dalam risetnya, Kamis (14/3/2019).
Di sisi lain, Mega Capital Sekuritas, dalam riset hariannya justru memproyeksikan IHSG hari ini justru diprediksi kembali diperdagangkan di zona merah.
Penekannya ialah adanya kekhawatiran pelaku pasar terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan isu perundingan perdagangan AS-China.
"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif pada level 6.330 - 6.425," tulis Mega Capital Sekuritas.
(tas) Next Article Laju Ekonomi China Melambat, IHSG Diprediksi Terkoreksi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular