Ada Apa dengan Bursa Saham Asia? Hari Ini Kompak Memerah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 March 2019 18:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2019). Indeks Nikkei turun 0,99%, Shanghai anjlok 1,09%, Hang Seng melemah 0,39%, Straits Times terkoreksi 0,52%, dan indeks Kospi terpangkas 0,41%.
Penguatan yang signifikan pada perdagangan kemarin (12/3/2019) membuat investor tergiur untuk melakukan aksi ambil untung.
Kemarin, indeks Nikkei melejit 1,79%, Shanghai menguat 1,1%, Hang Seng melesat 1,46%, Straits Times naik 0,65%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,89%.
Secara sentimen, saat ini bisa dibilang lebih kondusif untuk melakukan aksi jual.
Hari ini, pemesanan barang-barang mesin di Jepang periode Januari 2019 diumumkan jatuh hingga 5,4% secara bulanan, jauh lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 1,7% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.
Rilis data tersebut lantas kian mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan.
Kemarin, penjualan mobil di China sepanjang bulan Februari diumumkan anjlok hingga 13,8% secara tahunan, seperti dilansir dari Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.
Sejatinya, ada rilis data ekonomi yang menggembirakan yang datang dari Korea Selatan.
Tingkat pengangguran periode Februari 2019 diumumkan di level 3,7%, turun jauh dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 4,4%. Tingkat pengangguran periode Februari 2019 juga lebih rendah dibandingkan konsensus Tradings Economics sebesar 3,9%.
Namun mengingat nilai perekonomian China dan Jepang yang lebih besar, investor lebih merespons rilis data ekonomi di kedua negara tersebut.
Sebagai informasi, China merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, sementara Jepang berada di posisi tiga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
Penguatan yang signifikan pada perdagangan kemarin (12/3/2019) membuat investor tergiur untuk melakukan aksi ambil untung.
Kemarin, indeks Nikkei melejit 1,79%, Shanghai menguat 1,1%, Hang Seng melesat 1,46%, Straits Times naik 0,65%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,89%.
Secara sentimen, saat ini bisa dibilang lebih kondusif untuk melakukan aksi jual.
Hari ini, pemesanan barang-barang mesin di Jepang periode Januari 2019 diumumkan jatuh hingga 5,4% secara bulanan, jauh lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 1,7% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.
Rilis data tersebut lantas kian mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan.
Kemarin, penjualan mobil di China sepanjang bulan Februari diumumkan anjlok hingga 13,8% secara tahunan, seperti dilansir dari Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.
Sejatinya, ada rilis data ekonomi yang menggembirakan yang datang dari Korea Selatan.
Tingkat pengangguran periode Februari 2019 diumumkan di level 3,7%, turun jauh dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 4,4%. Tingkat pengangguran periode Februari 2019 juga lebih rendah dibandingkan konsensus Tradings Economics sebesar 3,9%.
Namun mengingat nilai perekonomian China dan Jepang yang lebih besar, investor lebih merespons rilis data ekonomi di kedua negara tersebut.
Sebagai informasi, China merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, sementara Jepang berada di posisi tiga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular