
Sah! Wika Beton Bakal Garap Proyek di Manila
tahir saleh, CNBC Indonesia
13 March 2019 18:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di bisnis beton precast, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mendapatkan kontrak bantalan beton di Manila, Filipina. Pekerjaan itu merupakan test track work (pekerjaan rel) yang akan dikerjakan dalam 2-3 bulan ke depan sepanjang 150 kilometer.
"Kami sudah lulus test track project di Filipina, membuat bantalan beton kereta tahap pertama sepanjang 150 km," kata Direktur Keuangan Wika Beton Mohammad Syafi'i kepada Hera F Haryn dalam program Closing Bell di CNBC TV Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Menurut Syafi'i, penunjukkan Wika Beton atas proyek di Filipina menjadi cerminan produk perusahaan sudah mendapat kepercayaan karena kualitas. Sayangnya, dia belum mengungkapkan besaran nilai kontrak tersebut.
Selain itu, saat ini masih belum diputuskan apakah pembuatan precast atau baja pra-cetak akan dibuat di pabrik di Manila atau dibuat di pabrik Indonesia.
Selain di Flipina, Wika Beton juga melebarkan sayap ke Singapura dengan membidik pekerjaan atau kontrak baru.
Proyek yang diincar ialah bandara di Changi yang akan diperpanjang dan proyek elevated yang bakal dibangun di Negeri Singa tersebut.
Ekspansi ke Filipina ini menjadi proyek negeri pertama yang tendernya diikuti sendiri oleh WTON. Sebelumnya beberapa proyek di luar negeri seperti Timor Leste dan Aljazair juga diikuti tetapi proyek itu merupakan milik induk usaha, WIKA.
Syafi'i mengungkapkan target kontrak baru tahun ini mencapai Rp 9 triliun. Ditambah dengan carry over atau kontrak bawaan tahun lalu, maka total target kontrak tahun ini mencapai Rp 14,9 triliun.
Target kontrak baru tersebut tumbuh 17,9% dari realisasi Rp 7,70 triliun pada 2018.
"Target kami omzet kontrak baru yakni Rp 9 triliun pada 2019, atau total 2019 ini Rp 14,9 triliun, hampir Rp 15 triliun.
Syafi'i, mengatakan perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 17% (yoy) di tahun 2019. Target ini adalah minimal pertumbuhan bisnis, mengingat anggaran infrastruktur yang dialokasikan pemerintah hanya naik satu digit antara 1-2% dibanding 2018.
"Dengan minimal 17% kami yakin bisa terpenuhi, pemerintah concern betul skala kebutuhan prioritas sudah dipetakan, misalnya bandara, pelabuhan, jalan tol. Ini adalah sasaran strategis kami minimal tumbuh 17%."
Mengacu laporan keuangan, tahun lalu WTON mengantongi laba bersih naik 44,26% menjadi Rp 486,35 miliar dari tahun sebelumnya Rp 337,12 miliar. Laba yang naik didukung dengan pendapatan yang juga bertumbuh. Pendapatan Wika Beton naik 29,24% menjadi Rp 6,93 triliun dari 2017 sebesar Rp 5,36 triliun.
Simak target pertumbuhan bisnis Wika Beton alias WTON di tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Kacau! Saham WTON 5 Tahun Nyungsep 64%, Laba 2020 Anjlok 75%
"Kami sudah lulus test track project di Filipina, membuat bantalan beton kereta tahap pertama sepanjang 150 km," kata Direktur Keuangan Wika Beton Mohammad Syafi'i kepada Hera F Haryn dalam program Closing Bell di CNBC TV Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Menurut Syafi'i, penunjukkan Wika Beton atas proyek di Filipina menjadi cerminan produk perusahaan sudah mendapat kepercayaan karena kualitas. Sayangnya, dia belum mengungkapkan besaran nilai kontrak tersebut.
Selain di Flipina, Wika Beton juga melebarkan sayap ke Singapura dengan membidik pekerjaan atau kontrak baru.
Proyek yang diincar ialah bandara di Changi yang akan diperpanjang dan proyek elevated yang bakal dibangun di Negeri Singa tersebut.
Ekspansi ke Filipina ini menjadi proyek negeri pertama yang tendernya diikuti sendiri oleh WTON. Sebelumnya beberapa proyek di luar negeri seperti Timor Leste dan Aljazair juga diikuti tetapi proyek itu merupakan milik induk usaha, WIKA.
Syafi'i mengungkapkan target kontrak baru tahun ini mencapai Rp 9 triliun. Ditambah dengan carry over atau kontrak bawaan tahun lalu, maka total target kontrak tahun ini mencapai Rp 14,9 triliun.
Target kontrak baru tersebut tumbuh 17,9% dari realisasi Rp 7,70 triliun pada 2018.
"Target kami omzet kontrak baru yakni Rp 9 triliun pada 2019, atau total 2019 ini Rp 14,9 triliun, hampir Rp 15 triliun.
Syafi'i, mengatakan perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 17% (yoy) di tahun 2019. Target ini adalah minimal pertumbuhan bisnis, mengingat anggaran infrastruktur yang dialokasikan pemerintah hanya naik satu digit antara 1-2% dibanding 2018.
"Dengan minimal 17% kami yakin bisa terpenuhi, pemerintah concern betul skala kebutuhan prioritas sudah dipetakan, misalnya bandara, pelabuhan, jalan tol. Ini adalah sasaran strategis kami minimal tumbuh 17%."
Mengacu laporan keuangan, tahun lalu WTON mengantongi laba bersih naik 44,26% menjadi Rp 486,35 miliar dari tahun sebelumnya Rp 337,12 miliar. Laba yang naik didukung dengan pendapatan yang juga bertumbuh. Pendapatan Wika Beton naik 29,24% menjadi Rp 6,93 triliun dari 2017 sebesar Rp 5,36 triliun.
Simak target pertumbuhan bisnis Wika Beton alias WTON di tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Kacau! Saham WTON 5 Tahun Nyungsep 64%, Laba 2020 Anjlok 75%
Most Popular