Laba Melesat 44%, Harga Saham WTON Terbang 20%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 February 2019 10:46
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten baja pracetak (precast) PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) naik 20,17% pada perdagangan Rabu pagi, (27/2/2019) setelah perseroan melaporkan kinerja yang melampaui eskpektasi pasar.
Harga saham WTON bertengger pada harga Rp 560/saham, volume perdagangan saham mencapai 201,75 juta saham senilai Rp 104,11 miliar.
Mengacu laporan keuangan, tahun lalu WTON mengantongi laba bersih naik 44,26% menjadi Rp 486,35 miliar dari tahun sebelumnya Rp 337,12 miliar.
Laba yang naik didukung dengan pendapatan sepanjang tahun lalu yang juga bertumbuh. Pendapatan Wika Beton naik 29,24% menjadi Rp 6,93 triliun dari 2017 sebesar Rp 5,36 triliun.
Wika Beton alias WTON menjadi salah satu anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Tahun ini, WIKA juga berencana mendivestasikan dua anak usahanya melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Dua anak usaha tersebut yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi. Manajemen WIKA menargetkan IPO dua anak usaha itu bisa mengantongi dana segar senilai Rp 4 triliun.
(hps/tas) Next Article Jaga Cash Flow Kala Pandemi, WTON Percepat Pencairan Piutang
Harga saham WTON bertengger pada harga Rp 560/saham, volume perdagangan saham mencapai 201,75 juta saham senilai Rp 104,11 miliar.
Mengacu laporan keuangan, tahun lalu WTON mengantongi laba bersih naik 44,26% menjadi Rp 486,35 miliar dari tahun sebelumnya Rp 337,12 miliar.
Laba yang naik didukung dengan pendapatan sepanjang tahun lalu yang juga bertumbuh. Pendapatan Wika Beton naik 29,24% menjadi Rp 6,93 triliun dari 2017 sebesar Rp 5,36 triliun.
Tahun ini, WIKA juga berencana mendivestasikan dua anak usahanya melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Dua anak usaha tersebut yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi. Manajemen WIKA menargetkan IPO dua anak usaha itu bisa mengantongi dana segar senilai Rp 4 triliun.
(hps/tas) Next Article Jaga Cash Flow Kala Pandemi, WTON Percepat Pencairan Piutang
Most Popular