Ingin Rights Issue, Wika Beton Cari Waktu yang Pas

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
27 August 2018 19:09
Wika Beton berencana untuk melakukan appraisal aset. Perusahaan belum pernah melakukan appraisal sejak 1997.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Wika Beton Tbk (WTON) mengkaji sumber pendanaan melalui rights issue. Saat ini, perseroan sedang mencari waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Direktur Wika Beton Muhammad Syafii menjelaskan, pihaknya saat ini sedang memaksimalkan pembelanjaan yang sudah dilakukan. Setelah itu, pihaknya baru mengkaji pendanaan menggunakan rights issue.

"Dalam rights issue, kami sedang melakukan positioning, kami tidak ingin ada dana tapi tidak bisa dimaksimalkan," ucap dia di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/8/2018).

Perseroan juga berencana melakukan appraisal terhadap aset perusahaan. Pasalnya, sejak tahun 1997, perseroan belum pernah melakukan appraisal.

"Kalau kami melakukan appraisal, bisa empat kali lipat nilainya. Dengan appraisal tersebut, publik bisa langsung tertarik, hal-hal itu yang belum kami lakukan," kata dia.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, perseroan baru akan mencari momen untuk melakukan rights issue.

"Rights issue bukan kami tidak mau melakukan, kalau memang sangat memungkinkan, kami baru melakukan itu. Jadi mudah-mudahan tahun depan cukup baik atau tahun berikutnya," jelas dia.

Sementara itu, sampai akhir Juli 2018, WTON mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3,66 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 25% atau sebesar Rp 0,74 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun. Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 6,9 triliun dan laba sekitar Rp 464 miliar.

Direktur Utama WTON Hadian Pramudita mengatakan, adanya penundaan beberapa proyek infrastruktur belum berpengaruh terhadap kinerja perseroan.

"Penundaan proyek infrastruktut belum berpengaruh karena sebagian besar kontrak penjualan sudah jadi, tinggal dijual," kata dia.



(roy) Next Article Produktifitas Pabrik Wika Beton di 2020 Diproyeksi Hanya 60%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular