
Industri Dasar Terkoreksi, Saham INKP Hingga WTON Termurah
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 January 2019 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,2% hingga penutupan perdagangan sesi I, Rabu (30/1/2019), setelah kemarin mengalami tekanan.
Kenaikan IHSG tersebut tidak diikuti oleh saham-saham sektor industri dasar, karena pada perdagangan hari ini, sektor ini turun paling dalam di antara 10 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sektor industri dasar tercatat mengalami koreksi 1,42%, yang ditopang oleh koreksi dalam saham seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Padahal secara year to date, saham sektor ini tercatat sudah naik 7,71% hingga kemarin. Ada kemungkin koreksi hari ini karena aksi ambil untung yang dilakukan investor.
Meskipun secara sektoral sedang mengalami tekanan, ada beberapa saham dari sektor ini yang secara valuasi masih boleh dibilang relatif murah dibandingan dengan perusahaan sejenis (peers) yang ada di kelompok sektor ini.
Dari 20 saham dengan kapitalisasi terbesar saham dari sektor ini, ada lima saham yang bisa diangggap relatif murah, di mana secara sektoral price to earning (PE) ratio berada pada level 19,02x.
Mari cermati satu-persatu saham di tabel di bawah ini.
Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) terbilang murah, karena PE nya lebih rendah dari industri yaitu 8x. Secara year to date harga saham perusahaan kertas milik Grup Sinar Mas tersebut tercatat sudah naik 14,29%.
Lalu saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang tercatat punya PE sebesar 11,91x. TKIM juga tercatat sebagai perusahaan milik Sinar Mas yang kinerjanya tercatat naik 22,52% tahun ini.
Selanjutnya, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga relatif masih murah, PE saham ini tercatat sebesar 18x. Secara year to date harga saham produsen pakan ternak dan peternakan ayam ini tercatat sudah naik 32,09%.
Produsen ternak ayam saat ini sedang menikmati harga bahan baku yang relatif murah. Pasalnya harga kedelai di pasar internasional sedang mengalami turun dampak dari perang dagang. Selain itu, nilai tukar rupiah relatif stabil dengan kecenderungan menguat.
Lalu saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) juga punya valuasi yang cukup murah dengan PE sebesar 16x. Namun sayangnya saham FASW tak terlalu likuid dan kinerjanya secara year to date tercatat terkoreksi 2,25%.
Terakhir saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), punya PE 8,75x. Secara year to date harga saham WTON sudah naik 5,85%.
Saham WTON tampaknya masih akan jadi perhatian investor pasalnya kebutuhan terhadap beton pre cast masih tinggi karena banyak proyek pemerintah yang sedang dikerjakan.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Euforia Diskon Pajak Super, Ini Jawara Emiten Industri Dasar
Kenaikan IHSG tersebut tidak diikuti oleh saham-saham sektor industri dasar, karena pada perdagangan hari ini, sektor ini turun paling dalam di antara 10 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sektor industri dasar tercatat mengalami koreksi 1,42%, yang ditopang oleh koreksi dalam saham seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Meskipun secara sektoral sedang mengalami tekanan, ada beberapa saham dari sektor ini yang secara valuasi masih boleh dibilang relatif murah dibandingan dengan perusahaan sejenis (peers) yang ada di kelompok sektor ini.
Dari 20 saham dengan kapitalisasi terbesar saham dari sektor ini, ada lima saham yang bisa diangggap relatif murah, di mana secara sektoral price to earning (PE) ratio berada pada level 19,02x.
Mari cermati satu-persatu saham di tabel di bawah ini.
![]() |
Lalu saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang tercatat punya PE sebesar 11,91x. TKIM juga tercatat sebagai perusahaan milik Sinar Mas yang kinerjanya tercatat naik 22,52% tahun ini.
Selanjutnya, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga relatif masih murah, PE saham ini tercatat sebesar 18x. Secara year to date harga saham produsen pakan ternak dan peternakan ayam ini tercatat sudah naik 32,09%.
Produsen ternak ayam saat ini sedang menikmati harga bahan baku yang relatif murah. Pasalnya harga kedelai di pasar internasional sedang mengalami turun dampak dari perang dagang. Selain itu, nilai tukar rupiah relatif stabil dengan kecenderungan menguat.
Lalu saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) juga punya valuasi yang cukup murah dengan PE sebesar 16x. Namun sayangnya saham FASW tak terlalu likuid dan kinerjanya secara year to date tercatat terkoreksi 2,25%.
Terakhir saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), punya PE 8,75x. Secara year to date harga saham WTON sudah naik 5,85%.
Saham WTON tampaknya masih akan jadi perhatian investor pasalnya kebutuhan terhadap beton pre cast masih tinggi karena banyak proyek pemerintah yang sedang dikerjakan.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Euforia Diskon Pajak Super, Ini Jawara Emiten Industri Dasar
Most Popular