
Harga Karet Dunia Turun Terus, Jokowi Turun Tangan
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
13 March 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia untuk kontrak Agustus di bursa berjangka Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) pada perdagangan Rabu ini, (13/3/2019), ditutup terkoreksi 1,05% ke posisi JPY 197,1/kilogram, setelah naik 1,01% kemarin.
Selama sepekan, harga karet terpangkas 3,67% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun nilainya masih naik hingga 15,8%.
Gairah investasi yang turun akibat tidak jelasnya nasib Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) membuat kontrak karet kehilangan daya tarik.
Dini hari tadi, parlemen Inggris kembali menolak proposal Brexit yang telah direvisi oleh Perdana Menteri Theresa May.
Akibatnya, kemungkinan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan alias "No Deal Brexit" masih tetap ada di catatan investor. Apalagi tanggal jatuh tempo Brexit semakin dekat, yaitu 29 Maret 2019, atau tinggal 16 hari lagi.
Bahkan pelemahan harga terus terjadi di tengah rencana International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk mengurangi pasokan karet di pasar global tahun ini.
Sebagai informasi, pejabat senior dari tiga negara anggota ITRC menggelar Special Senior Officials Meeting (SOM) di Bangkok, Thailand pada 4-5 Maret lalu. Ketiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sepakat melakukan pengurangan ekspor karet alam (natural rubber) 240.000 ton melalui skema Agreed Export Tonnage (AETS).
Pengurangan ekspor akan dilakukan dalam waktu 4 bulan, terhitung sejak 1 April 2019.
Menyikapi turunnya harga karet, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
"Sekarang harga karet turun. Tidak ada pilihan lain bagi ketiga negara tersebut, bekerja sama agar harga karet tidak terus turun. Secara khusus, Presiden menyampaikan hal ini," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Kepala Negara di Komplek Istana Kepresidenan.
Perwakilan Thailand, pun telah memberikan sinyal konkret untuk ikut serta, bekerja sama mengantisipasi penurunan harga karet lanjutan. Namun, hal tersebut masih dalam perundingan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Peningkatan Stok Tekan Harga Karet, Terendah dalam 5 Pekan
Selama sepekan, harga karet terpangkas 3,67% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun nilainya masih naik hingga 15,8%.
Dini hari tadi, parlemen Inggris kembali menolak proposal Brexit yang telah direvisi oleh Perdana Menteri Theresa May.
Akibatnya, kemungkinan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan alias "No Deal Brexit" masih tetap ada di catatan investor. Apalagi tanggal jatuh tempo Brexit semakin dekat, yaitu 29 Maret 2019, atau tinggal 16 hari lagi.
Bahkan pelemahan harga terus terjadi di tengah rencana International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk mengurangi pasokan karet di pasar global tahun ini.
Sebagai informasi, pejabat senior dari tiga negara anggota ITRC menggelar Special Senior Officials Meeting (SOM) di Bangkok, Thailand pada 4-5 Maret lalu. Ketiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sepakat melakukan pengurangan ekspor karet alam (natural rubber) 240.000 ton melalui skema Agreed Export Tonnage (AETS).
Pengurangan ekspor akan dilakukan dalam waktu 4 bulan, terhitung sejak 1 April 2019.
Menyikapi turunnya harga karet, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
"Sekarang harga karet turun. Tidak ada pilihan lain bagi ketiga negara tersebut, bekerja sama agar harga karet tidak terus turun. Secara khusus, Presiden menyampaikan hal ini," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Kepala Negara di Komplek Istana Kepresidenan.
Perwakilan Thailand, pun telah memberikan sinyal konkret untuk ikut serta, bekerja sama mengantisipasi penurunan harga karet lanjutan. Namun, hal tersebut masih dalam perundingan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Peningkatan Stok Tekan Harga Karet, Terendah dalam 5 Pekan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular