
Asing Profit Taking, IHSG Terkapar Sendirian di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 March 2019 17:03

Aksi ambil untung yang dilakukan investor asing membuat IHSG tak bisa memanfaatkan momentum yang ada. Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 558,6 miliar di pasar saham tanah air.
Memang, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi ambil untung terbilang besar.
Sepanjang tahun ini (hingga akhir perdagangan hari Jumat, 8/3/2019), investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 11,75 triliun di pasar saham tanah air. IHSG telah menguat 3,04% dalam periode tersebut.
Kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dunia dijadikan justifikasi oleh investor asing untuk melepas saham-saham di Indonesia. Seperti yang sudah diungkapkan bahwa ekspor dan impor China terkontraksi begitu dalam sepanjang bulan lalu.
Senin ini, rilis data ekonomi di Jepang yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan.
Pembacaan awal atas data pertumbuhan pemesanan barang-barang mesin periode Februari 2019 diumumkan anjlok hingga 29,3%, jauh lebih parah dibandingkan kontraksi pada Januari yang ‘hanya’ sebesar 18,8%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebanyak 5 besar saham yang dilepas investor asing adalah PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 103,1 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 80,2 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 74,3 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 46,5 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 36,9 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Memang, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi ambil untung terbilang besar.
Sepanjang tahun ini (hingga akhir perdagangan hari Jumat, 8/3/2019), investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 11,75 triliun di pasar saham tanah air. IHSG telah menguat 3,04% dalam periode tersebut.
Kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dunia dijadikan justifikasi oleh investor asing untuk melepas saham-saham di Indonesia. Seperti yang sudah diungkapkan bahwa ekspor dan impor China terkontraksi begitu dalam sepanjang bulan lalu.
Senin ini, rilis data ekonomi di Jepang yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan.
Pembacaan awal atas data pertumbuhan pemesanan barang-barang mesin periode Februari 2019 diumumkan anjlok hingga 29,3%, jauh lebih parah dibandingkan kontraksi pada Januari yang ‘hanya’ sebesar 18,8%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebanyak 5 besar saham yang dilepas investor asing adalah PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 103,1 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 80,2 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 74,3 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 46,5 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 36,9 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular