
Optimistis Damai Dagang Tercipta, Bursa Eropa Dibuka Naik
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 March 2019 16:24

London, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Eropa naik pada awal perdagangan pada hari Senin (11/2/2019), dengan indeks acuan FTSE 100 London naik 0,6% menjadi 7.144,59 poin.
Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt bertambah 0,4% menjadi 11.497,98 poin dan CAC 40 Paris juga naik 0,4% menjadi 5.253,49, dibandingkan dengan level penutupan Jumat.
Kenaikan di Bursa Eropa dipicu oleh hawa panas perang dagang yang mulai menunjukkan tanda-tanda reda.
Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.
"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.
China pun berupaya untuk memenuhi keingingan AS, salah satunya adalah reformasi kebijakan subsidi. Kepala Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Negara China Xiao Yaqing menyatakan bahwa Beijing sedang membereskan isu ini.
"Bisa dibilang China tidak memiliki regulasi yang secara spesifik mengatur subsidi bagi perusahaan milik negara. Oleh karena itu, China sedang membersihkan dan menyusun standar untuk berbagai subsidi," ungkap Xiao, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di resor golf Mar-a-Lago (Florida) masih terjadwal. Pertemuan tersebut paling cepat terjadi pada pertengahan bulan ini.
(hps/hps) Next Article Setelah Tertekan Cukup Dalam, Bursa Eropa Dibuka Menguat
Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt bertambah 0,4% menjadi 11.497,98 poin dan CAC 40 Paris juga naik 0,4% menjadi 5.253,49, dibandingkan dengan level penutupan Jumat.
Kenaikan di Bursa Eropa dipicu oleh hawa panas perang dagang yang mulai menunjukkan tanda-tanda reda.
"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.
China pun berupaya untuk memenuhi keingingan AS, salah satunya adalah reformasi kebijakan subsidi. Kepala Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Negara China Xiao Yaqing menyatakan bahwa Beijing sedang membereskan isu ini.
"Bisa dibilang China tidak memiliki regulasi yang secara spesifik mengatur subsidi bagi perusahaan milik negara. Oleh karena itu, China sedang membersihkan dan menyusun standar untuk berbagai subsidi," ungkap Xiao, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di resor golf Mar-a-Lago (Florida) masih terjadwal. Pertemuan tersebut paling cepat terjadi pada pertengahan bulan ini.
(hps/hps) Next Article Setelah Tertekan Cukup Dalam, Bursa Eropa Dibuka Menguat
Most Popular