Sampai Kapan Mau Melemah, Rupiah?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 March 2019 14:57
Pantau Perkembangan Brexit dan Data Domestik
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sentimen kedua adalah perkembangan Brexit di Inggris. Parlemen Inggris berencana menggelar pemungutan suara untuk menentukan menerima atau menolak proposal Brexit yang sudah direvisi oleh Perdana Menteri Theresa May.

Apabila nasib proposal ini sama seperti pendahulunya, yaitu ditolak, maka parlemen Negeri Ratu Elizabeth akan kembali mengadakan voting untuk memutuskan apakah menunda pelaksanaan Brexit yang dijadwalkan pada 29 Maret atau bercerai dari Uni Eropa tanpa kompensasi apa-apa (No Deal Brexit). Dua pilihan ini tidak ada yang ringan, konsekuensinya sama-sama berat. 

Jika parlemen kembali menolak revisi proposal Brexit, maka ketidakpastian akan menyelimuti pasar keuangan dunia. Pelaku pasar akan memilih bermain aman, dan ini tentu bukan berita baik buat rupiah. 

Sentimen ketiga, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data perdagangan internasional Indonesia pada akhir pekan depan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan Februari 2019 bisa berbalik surplus setelah mencatat defisit US$ 1,16 miliar pada bulan sebelumnya. 


Bila neraca perdagangan benar-benar surplus, maka akan menjadi sentimen positif buat rupiah. Surplus neraca perdagangan artinya lebih banyak devisa yang masuk ketimbang yang keluar, sehingga rupiah punya pijakan yang kuat untuk terapresiasi. 

Sentimen keempat, juga dari dalam negeri, adalah depresiasi rupiah yang sudah cukup dalam akhir-akhir ini membuka peluang bagi technical rebound. Rupiah yang sudah melemah 2,44% sejak 26 Februari membuat mata uang Tanah Air menjadi menarik. Harga rupiah yang sudah murah bisa memancing minat investor untuk kembali mengoleksinya. 



Oleh karena itu, masih ada harapan bahwa tren pelemahan rupiah saat ini hanya fenomena temporer. Sebab di ujung setiap badai pasti akan ada pelangi.  

At the end of the storm, there's a golden sky. And the sweet silver song of the lark...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular