Sampai Kapan Mau Melemah, Rupiah?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 March 2019 14:57
Cermati Rilis Data Ekonomi AS
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pekan depan ada beberapa sentimen yang bisa menggerakkan rupiah. Dari sisi eksternal, sepertinya pasar keuangan global akan merespons rilis data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis dini hari nanti waktu Indonesia. 

Mengutip konsensus yang dihimpun Reuters, penciptaan lapangan kerja di AS pada Februari 2019 diperkirakan 180.000. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 304.000. 

Jadi walau kemungkinan penciptaan lapangan kerja di bawah 304.000 tetapi lebih dari atau sama dengan 180.000, maka bisa menjadi sentimen positif bagi dolar AS. Belum lagi jika angka pengangguran Februari ternyata sesuai ekspektasi yaitu 3,9% atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 4%. 

Apabila data ketenagakerjaan AS sesuai atau melampaui ekspektasi, maka semakin membuka kemungkinan bagi The Federal Reserves/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan. Sebab, perbaikan di pasar tenaga kerja menjadi syarat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, selain inflasi. 

Sepertinya inflasi AS juga masih kuat, yang akan dibuktikan melalui rilis data penjualan ritel pada awal pekan. Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan penjualan ritel di Negeri Paman Sam pada Januari 2019 tumbuh 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Membaik ketimbang pencapaian Desember 2018 yang turun 1,2% secara bulanan.

"Tujuan dari kebijakan kami saat ini adalah menjaga kemajuan yang telah dicapai untuk menuju penciptaan tenaga kerja yang maksimal dan inflasi yang sesuai dengan target," kata Lael Brainard, Anggota Dewan Gubernur The Fed, dikutip dari Reuters. 

Akibatnya, data ini bisa menjadi suntikan adrenalin bagi dolar AS bila hasilnya memuaskan. Rupiah pun bisa mengalami tekanan lebih lanjut. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular