Jika Tak Libur, IHSG & Rupiah Mungkin Tak Selamat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 March 2019 14:20
Optimisme Konsumen Meredup Lagi
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dari dalam negeri, meredupnya optimisme konsumen berpotensi menjadi faktor yang menekan kinerja pasar saham dan rupiah seandainya perdagangan dibuka.

Kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2019. Hasilnya, IKK turun 0,4 poin menjadi 125,1, dari yang sebelumnya 125,5 pada bulan Januari. Lantas, sudah 2 bulan berturut-turut IKK membukukan penurunan.



Meskipun angka yang berada di atas level 100 mencerminkan bahwa konsumen masih optimistis, namun tingkat optimismenya berkurang dibanding bulan sebelumnya.

Lesunya angka IKK sangat mungkin membuat investor merealisasikan keuntungan yang sudah didapat dari saham-saham barang konsumsi.  Sepanjang tahun ini, indeks sektor barang konsumsi telah membukukan penguatan sebesar 3,77%, penguatan yang terbilang tinggi dalam jangka waktu 2 bulan lebih sedikit saja.

Aksi ambil untung ini bisa jadi akan banyak dilakukan oleh investor asing. Dari deretan saham yang paling banyak dikoleksi investor asing di sepanjang tahun ini, terdapat saham-saham barang konsumsi seperti PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 1,14 triliun), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 1,03 triliun), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 804,3 miliar), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (Rp 563,98 miliar).

Aliran modal keluar investor asing dari pasar saham tentu akan membuat rupiah berada dalam tekanan.

Jadi, libur hari raya Nyepi pada tahun ini datang di saat yang tepat. Dengan perdagangan hari ini yang diliburkan, IHSG dan rupiah bisa sama-sama terhindar dari pelemahan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular