
Wow! Jualan Proyek Meikarta Laba Lippo Cikarang Melesat 486%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 March 2019 09:12

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan kinerja mencengangkan sepanjang 2018. Sepanjang tahun lalu laba bersih perseroan melonjak hampir lima kali lipat atau 486,21% menjadi Rp 2,15 triliun dibanding 2017 yang hanya tercatat Rp 366,76 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan tahun lalu tumbuh 47,18% menjadi Rp 2,20 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,50 triliun.
Peningkatan penjualan ini disebabkan karena adanya penjualan lahan komersial oleh pengembang mega proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang nilainya mencapai Rp 838,15 miliar yang berkontribusi 37% terhadap pendapatan perusahaan. Sementara penjualan rumah dan hunian apartemen pada periode terebut mengalami penurunan menjadji Rp 935,39 miliar.
Nilai laba per saham perusahaan juga langsung melocat menjadi Rp 3.096/saham pada periode tersebut, naik dari Rp 527/saham di tahun sebelumnya.
Sepanjang 2017, perusahaan mengalami penyusutan aset menjadi Rp 8,58 triliun dari sebelumnya senilai Rp 12,45 triliun. Hal ini terjadi karena turunnya nilai aset lancar menjadi Rp 5,85 triliiun dari sebelumya Rp 10.12 triliun dan aset tak lancar menjadi Rp 2,73 triliun, naik secara year on year (YoY) dari Rp 2,32 triliun.
Sementara itu, perusahaan mengalami penurunan liabilitas secara drastis menjadi Rp 1,69 triliun secara YoY yang turun dari Rp 4,73 triliun. Liabilitas jangka pendek bernilai sebesar Rp 982,49 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesaar Rp 713,10 triliun.
Sedangkan ekuitas perusahaan turun menjadi Rp 6,89 triliun di akhir 2018 lalu, turun dari Rp 7,72 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Penjelasan Bos BEI Soal Pertemuan dengan Pengembang Meikarta
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan tahun lalu tumbuh 47,18% menjadi Rp 2,20 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,50 triliun.
Peningkatan penjualan ini disebabkan karena adanya penjualan lahan komersial oleh pengembang mega proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang nilainya mencapai Rp 838,15 miliar yang berkontribusi 37% terhadap pendapatan perusahaan. Sementara penjualan rumah dan hunian apartemen pada periode terebut mengalami penurunan menjadji Rp 935,39 miliar.
Nilai laba per saham perusahaan juga langsung melocat menjadi Rp 3.096/saham pada periode tersebut, naik dari Rp 527/saham di tahun sebelumnya.
Sementara itu, perusahaan mengalami penurunan liabilitas secara drastis menjadi Rp 1,69 triliun secara YoY yang turun dari Rp 4,73 triliun. Liabilitas jangka pendek bernilai sebesar Rp 982,49 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesaar Rp 713,10 triliun.
Sedangkan ekuitas perusahaan turun menjadi Rp 6,89 triliun di akhir 2018 lalu, turun dari Rp 7,72 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Penjelasan Bos BEI Soal Pertemuan dengan Pengembang Meikarta
Most Popular