Garuda Caplok Sriwijaya, Saham GMFI Terbang 6,35%
04 March 2019 13:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Terpengaruh sentimen rencana akuisisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya, saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) ikut naik 6,35% ke level Rp 268/saham pada perdagangan awal pekan ini, Senin (4/3/2019).
Data Bursa Efek Indonesia mencatat saham GMFI sudah naik sepekan ini 9% dan secara year-to-date naik 24% dengan membentuk kapitalisasi pasar Rp 7,57 triliun. Hari ini di sesi I, nilai transaksi saham GMFI mencapai Rp 7,38 miliar dengan volume perdagangan 27,81 juta saham.
Asing sudah belanja (net foreign buy) saham anak usaha Garuda Indonesia ini dalam sebulan terakhir sudah Rp 904 miliar. Sentimen rencana akuisisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) atas minimal 51% saham Sriwijaya Air terus melambungkan saham GMFI yang bisnisnya fokus di perawatan pesawat ini.
Laporan keuangan GMFI pada 2018 menunjukkan, Sriwijaya memiliki utang perawatan pesawat kepada GMF AeroAsia sebesar US$52,84 juta, naik dari Desember 2017 sebesar US$19,48 juta dan utang dari NAM Air sebesar US$2,28 juta, turun dari sebelumnya US$3,02 juta.
Kendati demikian pendapatan GMFI masih terbesar dari perawatan pesawat Garuda sebesar US$203,50 juta. Di urutan kedua pendapatan terbesar yakni dari Sriwijaya sebesar US$75,27 juta dan Citilink US$53,06 juta.
Sayangnya tahun lalu kinerja GMF kurang moncer setelah laba perseroan anjlok 40% menjadi US$30,54 juta dari tahun 2017 senilai US$50,94 juta, meskipun pendapatan naik menjadi US$470,02 juta dari tahun 2017 US$439,28 juta.
Simak kinerja laba GMFI tahun 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(prm)
Data Bursa Efek Indonesia mencatat saham GMFI sudah naik sepekan ini 9% dan secara year-to-date naik 24% dengan membentuk kapitalisasi pasar Rp 7,57 triliun. Hari ini di sesi I, nilai transaksi saham GMFI mencapai Rp 7,38 miliar dengan volume perdagangan 27,81 juta saham.
Asing sudah belanja (net foreign buy) saham anak usaha Garuda Indonesia ini dalam sebulan terakhir sudah Rp 904 miliar. Sentimen rencana akuisisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) atas minimal 51% saham Sriwijaya Air terus melambungkan saham GMFI yang bisnisnya fokus di perawatan pesawat ini.
Laporan keuangan GMFI pada 2018 menunjukkan, Sriwijaya memiliki utang perawatan pesawat kepada GMF AeroAsia sebesar US$52,84 juta, naik dari Desember 2017 sebesar US$19,48 juta dan utang dari NAM Air sebesar US$2,28 juta, turun dari sebelumnya US$3,02 juta.
Kendati demikian pendapatan GMFI masih terbesar dari perawatan pesawat Garuda sebesar US$203,50 juta. Di urutan kedua pendapatan terbesar yakni dari Sriwijaya sebesar US$75,27 juta dan Citilink US$53,06 juta.
Sayangnya tahun lalu kinerja GMF kurang moncer setelah laba perseroan anjlok 40% menjadi US$30,54 juta dari tahun 2017 senilai US$50,94 juta, meskipun pendapatan naik menjadi US$470,02 juta dari tahun 2017 US$439,28 juta.
Simak kinerja laba GMFI tahun 2018.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
GMF AeroAsia Terima Pinjaman Rp 1,09 T dari BNI
(prm)