
Kurang Katalis, Harga Saham Garuda Maintenance Stagnan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 May 2019 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan dari saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) belakangan cenderung stagnan, Rabu (22/5/2019). Pada perdagangan kemarin, saham GMFI di tutup pada level yang sama alias tidak berubah.
Hingga perdagangan sesi I berakhir, saham GMFI diperdagangkan pada level harga Rp 208/unit saham. Volume transaksi mencapai 669 ribu unit senilai Rp 139 juta.
Kinerja dari anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut sejak awal tahun masih negatif sebesar 3,7%. Bila dilihat dari grafik harga sahamnya, GMFI cenderung tertekan secara jangka pendek karena bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari (moving average/MA5).
Pelemahan harga saham yang bergerak dalam bidang overhaul pesawat tersebut sudah terjadi sejak pertengahan Maret lalu, kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi pelaku pasar menjadi penyebabnya.
Sepanjang kuartal-I 2019, laba dari GMF Aero Asia tersebut amblas sebesar 58,99% menjadi US$ 3,02 juta, dibandingkan laba periode yang sama tahun 2018 yang sebesar US$ 7,36 juta.
Pendapatan GMFI sebetulnya naik 3,66% menjadi US$ 120,18 juta atau Rp 1,71 triliun dari pendapatan per Maret 2018 yakni US$ 115,93 juta atau Rp 1,65 triliun.
Hanya saja perusahaan dibebani oleh beban keuangan yang naik signifikan dari US$ 2,78 juta menjadi senilai US$ 4,18 juta.
Beban material juga naik menjadi US$ 34,23 juta dari sebelumnya US$ 28,29 juta dan beban subkontrak naik menjadi US$ 29,36 juta dari US$ 25,92 juta.
(yam/hps) Next Article Laba Bersih GMFI Capai USD 30,5 Juta
Hingga perdagangan sesi I berakhir, saham GMFI diperdagangkan pada level harga Rp 208/unit saham. Volume transaksi mencapai 669 ribu unit senilai Rp 139 juta.
Kinerja dari anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut sejak awal tahun masih negatif sebesar 3,7%. Bila dilihat dari grafik harga sahamnya, GMFI cenderung tertekan secara jangka pendek karena bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari (moving average/MA5).
Pelemahan harga saham yang bergerak dalam bidang overhaul pesawat tersebut sudah terjadi sejak pertengahan Maret lalu, kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi pelaku pasar menjadi penyebabnya.
Pendapatan GMFI sebetulnya naik 3,66% menjadi US$ 120,18 juta atau Rp 1,71 triliun dari pendapatan per Maret 2018 yakni US$ 115,93 juta atau Rp 1,65 triliun.
Hanya saja perusahaan dibebani oleh beban keuangan yang naik signifikan dari US$ 2,78 juta menjadi senilai US$ 4,18 juta.
Beban material juga naik menjadi US$ 34,23 juta dari sebelumnya US$ 28,29 juta dan beban subkontrak naik menjadi US$ 29,36 juta dari US$ 25,92 juta.
(yam/hps) Next Article Laba Bersih GMFI Capai USD 30,5 Juta
Most Popular