
GMF & Airbus Berbagi Pasar Perawatan Pesawat di Asia Pasifik
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 April 2019 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Bisnis dan Base Operation PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) Tazar Marta Kurniawan, mengaku mendapat banyak manfaat dari kerja sama yang dijalin dengan Airbus. Penandatanganan kerja sama hari ini memungkinkan kedua perusahaan berbagi pasar di Asia Pasifik.
"Mereka belum memberikan jumlah, tapi nanti akan ada usaha kita untuk join ke customer (pelanggan) kita. Kalau ada customer baru, nanti kita akan maju bersama Airbus di dalam completed maintenance," ungkapnya di hangar GMFI yang bertempat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (2/4/2019).
Sejauh ini, Tazar menjelaskan bahwa Airbus sudah memiliki pasar tersendiri yang luas. Kebanyakan, dalam setiap transaksi jual beli pesawat, Airbus sekaligus mendapat paket kerja sama untuk perbaikan dan perawatan.
"Kita kalau itu akan ikut di sana, memberikan supporting (dukungan) kepada service (pelayanan) yang mereka tawarkan. Tetapi GMF juga punya customer (pelanggan) sendiri ya dan ini yang nanti akan dipadukan. Jadi volume yang dimiliki GMF ini yang akan memberikan kompetitif," imbuhnya.
Pembagian pasar itu mayoritas menyasar customer di kawasan Asia Pasifik, mengingat pelanggan Airbus di kawasan itu tergolong besar. Dalam hal ini, GMFI mendapat manfaat efisiensi.
"Banyak keuntungannya, pertama untuk customer di region ini [Asia Pasific], komponen gak perlu dikirim ke Eropa kalau rusak. Jadi cukup di sini, menghemat logistic cost dan juga ini suatu awal diharapkan nanti dengan Airbus bukan cuma traning, tapi juga airframe maintenance akan kita garap juga," tandasnya.
Penghematan biaya logistik tersebut, menurut dia, bisa mencapai 20% dibandingkan sebelumnya. Ke depan, tak menutup kemungkinan GMFI juga menangani pelanggan Airbus di luar Asia Pasifik.
"Sebenernya di mana pun itu nanti akan berlaku. Airbus nanti akan memiliki beberapa partner, nanti dia akan pilih di mana yang paling efisien untuk komponen tertentu. Itu yang dipakai [pertimbangan]. Jadi gak akan tergantung pada Asia Pasifik saja," pungkasnya.
Simak video terkait kinerja GMFI di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Garuda Bantu Sriwijaya Lunasi Utang Triliunan ke BUMN
"Mereka belum memberikan jumlah, tapi nanti akan ada usaha kita untuk join ke customer (pelanggan) kita. Kalau ada customer baru, nanti kita akan maju bersama Airbus di dalam completed maintenance," ungkapnya di hangar GMFI yang bertempat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (2/4/2019).
"Kita kalau itu akan ikut di sana, memberikan supporting (dukungan) kepada service (pelayanan) yang mereka tawarkan. Tetapi GMF juga punya customer (pelanggan) sendiri ya dan ini yang nanti akan dipadukan. Jadi volume yang dimiliki GMF ini yang akan memberikan kompetitif," imbuhnya.
Pembagian pasar itu mayoritas menyasar customer di kawasan Asia Pasifik, mengingat pelanggan Airbus di kawasan itu tergolong besar. Dalam hal ini, GMFI mendapat manfaat efisiensi.
"Banyak keuntungannya, pertama untuk customer di region ini [Asia Pasific], komponen gak perlu dikirim ke Eropa kalau rusak. Jadi cukup di sini, menghemat logistic cost dan juga ini suatu awal diharapkan nanti dengan Airbus bukan cuma traning, tapi juga airframe maintenance akan kita garap juga," tandasnya.
![]() |
Penghematan biaya logistik tersebut, menurut dia, bisa mencapai 20% dibandingkan sebelumnya. Ke depan, tak menutup kemungkinan GMFI juga menangani pelanggan Airbus di luar Asia Pasifik.
"Sebenernya di mana pun itu nanti akan berlaku. Airbus nanti akan memiliki beberapa partner, nanti dia akan pilih di mana yang paling efisien untuk komponen tertentu. Itu yang dipakai [pertimbangan]. Jadi gak akan tergantung pada Asia Pasifik saja," pungkasnya.
Simak video terkait kinerja GMFI di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Garuda Bantu Sriwijaya Lunasi Utang Triliunan ke BUMN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular