Garuda Bantu Sriwijaya Lunasi Utang Triliunan ke BUMN

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:59
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), melalui anak perseroan PT Citilink Indonesia telah mengumumkan Sriwijaya Air pada 9 November 2018.
Foto: Pemasangan Logo Garuda Indonesia di Badan Pesawat Sriwijaya Air (Monica Wareza/CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), melalui anak perseroan PT Citilink Indonesia telah mengumumkan Sriwijaya Air pada 9 November 2018.

Kerja sama itu bertujuan memperbaiki kinerja operasi dan keuangan, termasuk membantu Sriwijaya Air, dalam memenuhi komitmen atau kewajiban terhadap pihak ketiga. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dalam pernyataan resmi yang disampaikan, Rabu (14/11/2018).



Ditemui saat menyampaikan paparan kinerja tahun ini di Sarinah, Jakarta, Jumat (21/12/2018), Askhara menekankan Garuda tidak melakukan akuisisi terhadap Sriwijaya. "Saya ulangi lagi Sriwijaya tidak kita akuisisi. Jadi nggak ada konsolidasi," katanya.

Ia mengatakan, kewajiban Sriwijaya, khususnya kepada BUMN, tergolong besar. Kepada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia (GMFI), Sriwijaya memiliki utang US$ 58 juta atau setara Rp 840,73 miliar (kurs Rp 14.494 per US$).

Kemudian dengan PT Pertamina (Persero) US$ 60 juta atau setara Rp 869,68 miliar. Sementara ke BNI ada sekitar Rp 500 miliar. "Jadi kita bantu untuk fokuskan selesaikan utang-utang ke BUMN. Kita lebih ke manajemennya," ujar Ashkara.

(miq/miq) Next Article Sempat di Kondisi Terendah, Ini Cara Garuda Tetap Bertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular