Kargo udara, Garuda Bakal Gandeng Go-Jek Atau Grab?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 March 2019 12:43
Emiten penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dalam tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan ride sharing
Foto: Festival Go-Food di Jakarta, Indonesia, 27 Oktober 2018. Gambar diambil 27 Oktober 2018. REUTERS / Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan ride sharing terbesar (berbagi kendaraan) di tanah air yakni Go-Jek dan Grab untuk mengembangkan logistik kargo udara.

"Kami tengah jajaki kerja sama dengan decacorn, kami belum memilih salah satunya, masih diskusi dengan Go-Jek dan Grab, kami belum memilih salah satu. Untuk air logistic cargo dan merupakan hal yang baru di Indonesia," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra kepada CNBC TV Indonesia dalam program Squawk Box, Senin (4/3/2019).


Go-Jek adalah perusahaan Indonesia yang masuk kategori perusahaan rintisan unicorn atau dengan valuasi di atas US$ 1 miliar (Rp 14 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/dolar A), sementara Grab masuk startup decacorn (sebutan untuk perusahaan yang nilai valuasinya lebih dari U$10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun).


I Gusti Ngurah Askhara yang biasa disapa Ari menjelaskan kerja sama itu untuk 
memperkuat layanan logistik. Bila kerja sama ini disepakati, layanan distribusi barang Go-Jek atau Grab bisa meluas hingga antarpulau. Kemitraan ini juga memungkinkan barang yang dipesan melalui aplikasi Go-Jek atau Grab di satu kota bisa dikirim ke kota lain di Indonesia menggunakan armada Garuda

Saat ini, Go-Jek memang punya layanan Go-Shop yang memungkinkan pelanggan membeli barang di toko langsung dari aplikasi Go-Jek. Layanan lainnya ialah Go-Send, Go-Jek sudah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk menyediakan jasa logistik. Adapun Grab juga memiliki layanan pengiriman serupa, mulai dari Grab Mobil, Grab Motor, Grab Makanan, hingga Grab Pengantaran.

Awal tahun ini, 
Go-Jek baru saja merampungkan fase pertama putaran pendanaan seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Rumor yang beredar di pasar, suntikan modal dari Google-Tencent cs ini mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun.

Simak ulasan adu kuat Gojek vs Grab di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]



(tas/roy) Next Article Garuda Indonesia Jadi Pemegang Saham LinkAja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular