Harga Minyak Anjlok, Rupiah Tak 'Tenggelam' Terlampau Dalam

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 March 2019 13:49
Rupiah Terbantu Koreksi Harga Minyak
Ilustrasi Minyak Mentah (REUTERS / Brendan McDermid)
Saat ekonomi melambat, tentu ada persepsi permintaan energi akan ikut turun. Hasilnya tentu harga minyak terkoreksi. 

"Saat perlambatan ekonomi semakin terlihat di depan mata, itu akan menjadi berita buruk bagi harga minyak. Sebenarnya tampak bahwa tren harga minyak bergerak ke atas, tetapi langsung ada koreksi begitu data-data ekonomi muncul," tutur John Kilduff, Partner di Again Capital yang berbasis di New York, dikutip dari Reuters. 

"Pasar sedang gugup dan butuh arahan. Jadi ketika data-data ekonomi dirilis, pasar langsung bereaksi," kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group yang berbasis di Chicago, dikutip dari Reuters. 

Akan tetapi, penurunan harga minyak membantu nilai tukar rupiah. Sepanjang pekan ini, rupiah memang melemah 0,39% terhadap dolar AS. Meski melemah, tetapi depresiasi rupiah tidak sedalam mata uang utama Asia lainnya. 


Koreksi harga minyak membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Ini tentu sangat menguntungkan bagi negara net importir minyak seperti Indonesia, yang mau tidak mau harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi yang belum memadai. 

Jika biaya impor minyak turun, maka tekanan di neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) akan berkurang. Artinya pasokan devisa dari kegiatan ekspor-impor bisa lebih baik sehingga menopang nilai tukar mata uang Tanah Air. 



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular