IHSG Menguat Kala Bursa Saham Regional Terkoreksi, Kok Bisa?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 February 2019 17:18
Investor Asing Pegang Peranan Penting
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Investor asing memegang peranan peting dalam membantu IHSG finis di zona hijau. Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 352,7 miliar di pasar saham tanah air.

Keperkasaan rupiah sukses membuat investor asing mengucurkan dana di pasar saham Indonesia. Hingga akhir perdagangan, rupiah menguat 0,19% di pasar spot ke level Rp 13.988/dolar AS. Lantas, rupiah ditutup di bawah level Rp 14.000/dolar AS untuk kali pertama sejak 8 Februari.

Kinerja rupiah terbantu oleh penurunan harga minyak mentah dunia. Pada perdagangan kemarin, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman bulan April anjlok 3,11% ke level US$ 55,48/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman bulan yang sama terkoreksi 3,52% ke level US$ 64,76/barel.

Terpelesetnya harga minyak mentah dunia tentu menjadi kabar gembira bagi rupiah karena dapat membuat defisit perdagangan migas yang kerap menjadi biang kerok bengkaknya defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) menjadi menipis.

Sebagai informasi, belum lama ini CAD periode kuartal-IV 2018 diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.

5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 195,9 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 120,4 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 105,6 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 48,5 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 26,3 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular