
Potensi Deflasi dan Damai Dagang Jadi 'Adrenalin' Buat Rupiah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 February 2019 12:44

Sementara dari sisi eksternal, sentimen utama pendorong rupiah adalah aura damai dagang AS-China yang semakin kuat. Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya akan memperpanjang masa 'gencatan senjata' dengan China yang sedianya berakhir pada 1 Maret. Artinya, AS tidak akan menaikkan bea masuk untuk importasi produk-produk made in China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Tidak hanya itu, Trump juga akan mengundang Presiden China Xi Jinping ke resor golf miliknya di Florida untuk finalisasi dan pengesahan perjanjian kesepakatan dagang AS-China. Jika perjanjian ini sudah diteken, maka perang dagang AS-China bisa dikatakan resmi berakhir.
Aura damai dagang yang semakin terasa membuat investor ogah bermain aman. Adrenalin pelaku pasar memuncak, dan arus modal mengalir deras ke instrumen berisiko di pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di pasar saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 104,31 miliar yang mengantar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,2% di penutupan perdagangan Sesi I. Sementara di pasar obligasi pemerintah, imbal hasil (yield) surat utang seri acuan tenor 10 tahun turun 1,9 basis poin. Penurunan yield berarti harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Tidak hanya itu, Trump juga akan mengundang Presiden China Xi Jinping ke resor golf miliknya di Florida untuk finalisasi dan pengesahan perjanjian kesepakatan dagang AS-China. Jika perjanjian ini sudah diteken, maka perang dagang AS-China bisa dikatakan resmi berakhir.
Aura damai dagang yang semakin terasa membuat investor ogah bermain aman. Adrenalin pelaku pasar memuncak, dan arus modal mengalir deras ke instrumen berisiko di pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular