
IBJL Tender Offer, Akankah Verena Delisting?
tahir saleh, CNBC Indonesia
22 February 2019 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia - IBJ Leasing Co Ltd (IBJL), pengendali baru PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) menegaskan tidak berencana untuk mengusulkan delisting atas saham Verena di Bursa Efek Indonesia setelah menggelar penawaran tender (tender offer) wajib.
Namun opsi delisting bisa diambil dengan catatan setelah tender offer, menyebabkan Verena tak lagi memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat atau emiten. IBJL akan menggelar penawaran tender wajib untuk membeli sisa saham publik sebesar 8,50% di emiten multifinance mobil bekas itu dengan harga Rp 140/saham.
"Penawaran tender wajib ini tidak berencana untuk mengusulkan pengajuan delisting saham dari BEI, kecuali setelah penawaran tender menyebabkan perusahaan sasaran tak lagi memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat," tulis manajemen dalam prospektusnya hari ini, Jumat (22/2/2019).
Dalam aturan OJK disebutkan, saham publik di emiten atau perusahaan terbuka (free float) 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal ditempatkan dan disetor. Penyebaran jumlah saham juga diatur minimal 300 pemegang saham yang memiliki rekening efek di anggota bursa (AB).
Lebih lanjut manajemen IBJL menegaskan juga tidak berencana untuk mengubah status Verena dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. Setelah tender offer, perusahaan akan menggabungkan PT IBJ Verena Finance (IBJV) ke dalam Verena sehingga setelah penyelesaian rencana penggabungan tersebut, maka IBJV akan berakhir demi hukum.
Setelah tender offer, IBJL akan mempertahakan dan mengembangkan semua lini usaha Verena dengan strategi usaha IBJL secara umum, demi terjadinya sinergi.
Korporasi asal Jepang ini menyiapkan dana untuk tender offer senilai Rp 67,66 miliar untuk membeli maksimal 8,50% saham publik di Verena atau 483.321.717 saham Verena.
Periode tender offer ini dimulai pada 23 Februari sampai dengan 24 Maret 2019 pukul 15.00 WIB. PT BNI Sekuritas ditunjuk menjadi perusahaan efek yang menangani tender offer ini. Harga tender offer tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata saham emiten pembiayaan mobil bekas itu di level Rp 129/ saham per 22 Februari 2019.
(hps) Next Article Investor Baru Akan Masuk, Harga Saham VRNA Melonjak 17,43%
Namun opsi delisting bisa diambil dengan catatan setelah tender offer, menyebabkan Verena tak lagi memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat atau emiten. IBJL akan menggelar penawaran tender wajib untuk membeli sisa saham publik sebesar 8,50% di emiten multifinance mobil bekas itu dengan harga Rp 140/saham.
"Penawaran tender wajib ini tidak berencana untuk mengusulkan pengajuan delisting saham dari BEI, kecuali setelah penawaran tender menyebabkan perusahaan sasaran tak lagi memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat," tulis manajemen dalam prospektusnya hari ini, Jumat (22/2/2019).
Dalam aturan OJK disebutkan, saham publik di emiten atau perusahaan terbuka (free float) 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal ditempatkan dan disetor. Penyebaran jumlah saham juga diatur minimal 300 pemegang saham yang memiliki rekening efek di anggota bursa (AB).
Lebih lanjut manajemen IBJL menegaskan juga tidak berencana untuk mengubah status Verena dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. Setelah tender offer, perusahaan akan menggabungkan PT IBJ Verena Finance (IBJV) ke dalam Verena sehingga setelah penyelesaian rencana penggabungan tersebut, maka IBJV akan berakhir demi hukum.
Setelah tender offer, IBJL akan mempertahakan dan mengembangkan semua lini usaha Verena dengan strategi usaha IBJL secara umum, demi terjadinya sinergi.
Korporasi asal Jepang ini menyiapkan dana untuk tender offer senilai Rp 67,66 miliar untuk membeli maksimal 8,50% saham publik di Verena atau 483.321.717 saham Verena.
Periode tender offer ini dimulai pada 23 Februari sampai dengan 24 Maret 2019 pukul 15.00 WIB. PT BNI Sekuritas ditunjuk menjadi perusahaan efek yang menangani tender offer ini. Harga tender offer tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata saham emiten pembiayaan mobil bekas itu di level Rp 129/ saham per 22 Februari 2019.
(hps) Next Article Investor Baru Akan Masuk, Harga Saham VRNA Melonjak 17,43%
Most Popular