China Setop Impor Batu Bara Australia, Saham UNTR Terbang
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 February 2019 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - SahamĀ PT United Tractor Tbk (UNTR) laris manis diborong investor asing. Langkah China menyetop impor batu bara dari Australia menjadi katalis bagi pemodal asing memburu saham anak usaha Astra International tersebut.
Pada saat awal pembukaan perdagangan sesi II, harga saham UNTR naik 5,38% ke level harga Rp 27.925/saham. Volume perdagangan mencapai 12,07 juta saham senilai Rp 330,88 miliar.
Dari total jumlah transaksi tersebut, investor asing tercatat melakukan akumulasi beli bersih (net buy) senilai Rp 116,61 miliar.
Seperti diberitakan Reuters, Bea Cukai China di Pelabuhan Dalian bagian utara China telah memblokir impor batu bara asal Negeri Kanguru, berdasarkan pernyataan dari pejabat di grup pelabuhan Dalian yang menolak untuk disebutkan namanya demi alasan keamanan.
Lebih lanjut, pejabat tersebut juga mengatakan bahwa 5 pelabuhan yang berada di bawah pengawasan pabean Dalian, yaitu Dalian, Bayuquan, Panjin, Dandong, dan Beiliang, tidak akan meloloskan batu bara Australia yang masuk.
Pemblokiran tersebut ternyata sudah efektif berlaku sejak awal Februari dan masih belum ditentukan kapan akan berakhir.
Kebijakan tersebut diberlakukan seiring dengan perpanjangan waktu pemeriksaan batu bara Australia hingga 40 hari di beberapa pelabuhan utama China lainnya.
Akibatnya, banyak pialang batu bara di China yang berhenti membeli batu bara Australia.
"Kami telah menghentikan pesanan batu bara dari Australia karena masih belum tahu sampai kapan pembatasan [impor] tetap berlaku," kata seorang manger sebuah perusahaan dagang di Shanghai yang biasanya membeli 400.000 ton batu bara Australia setiap bulan, mengutip Reuters.
INDY Jelaskan Rencana China Batasi Impor Batu Bara
[Gambas:Video CNBC]
Sentimen tersebut jelas mempengaruhi harga saham UNTR yang tahun ini mematok penjualan alat berat sebanyak 4.900-5.000 unit sepanjang 2019, tapi kemudian dipangkas menjadi menjadi 4.000 unit saja.
Perusahaan juga tak mematok tinggi target penjualan spare parts dan servis, dan hanya menetapkan target stagnan alias sama dengan perolehan tahun lalu.
UNTR juga memiliki perusahaan kontraktor batu bara melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara. Tahun ini ditargetkan bisa memproduksi batu bara sebanyak 126 juta ton dengan stripping ratio (SR) di level 7,8 kali.
Target ini sama dengan target yang dipatok perusahaan untuk tahun lalu. Sementara itu, untuk mengakali harga jual batu bara yang rendah, perusahaan memiliki dua langkah yakni mempertahankan SR pada 7,8 kali atau menguranginya menjadi 7,5 kali.
Dari segi bisnis pertambangan batu bara, UNTR dinilai unggul di bidang produksi batu bara kalori tinggi lantaran harga jual yang tinggi. Adapun untuk tambang emas barunya, tahun ini diperkirakan bisa berkontribusi 12% atas laba bersih perusahaan.
(hps/prm) Next Article Batu Bara Mulai Sunset, United Tractors Masuk Tambang Mineral
Pada saat awal pembukaan perdagangan sesi II, harga saham UNTR naik 5,38% ke level harga Rp 27.925/saham. Volume perdagangan mencapai 12,07 juta saham senilai Rp 330,88 miliar.
Dari total jumlah transaksi tersebut, investor asing tercatat melakukan akumulasi beli bersih (net buy) senilai Rp 116,61 miliar.
Seperti diberitakan Reuters, Bea Cukai China di Pelabuhan Dalian bagian utara China telah memblokir impor batu bara asal Negeri Kanguru, berdasarkan pernyataan dari pejabat di grup pelabuhan Dalian yang menolak untuk disebutkan namanya demi alasan keamanan.
Lebih lanjut, pejabat tersebut juga mengatakan bahwa 5 pelabuhan yang berada di bawah pengawasan pabean Dalian, yaitu Dalian, Bayuquan, Panjin, Dandong, dan Beiliang, tidak akan meloloskan batu bara Australia yang masuk.
Pemblokiran tersebut ternyata sudah efektif berlaku sejak awal Februari dan masih belum ditentukan kapan akan berakhir.
Kebijakan tersebut diberlakukan seiring dengan perpanjangan waktu pemeriksaan batu bara Australia hingga 40 hari di beberapa pelabuhan utama China lainnya.
Akibatnya, banyak pialang batu bara di China yang berhenti membeli batu bara Australia.
"Kami telah menghentikan pesanan batu bara dari Australia karena masih belum tahu sampai kapan pembatasan [impor] tetap berlaku," kata seorang manger sebuah perusahaan dagang di Shanghai yang biasanya membeli 400.000 ton batu bara Australia setiap bulan, mengutip Reuters.
INDY Jelaskan Rencana China Batasi Impor Batu Bara
[Gambas:Video CNBC]
Sentimen tersebut jelas mempengaruhi harga saham UNTR yang tahun ini mematok penjualan alat berat sebanyak 4.900-5.000 unit sepanjang 2019, tapi kemudian dipangkas menjadi menjadi 4.000 unit saja.
Perusahaan juga tak mematok tinggi target penjualan spare parts dan servis, dan hanya menetapkan target stagnan alias sama dengan perolehan tahun lalu.
UNTR juga memiliki perusahaan kontraktor batu bara melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara. Tahun ini ditargetkan bisa memproduksi batu bara sebanyak 126 juta ton dengan stripping ratio (SR) di level 7,8 kali.
Target ini sama dengan target yang dipatok perusahaan untuk tahun lalu. Sementara itu, untuk mengakali harga jual batu bara yang rendah, perusahaan memiliki dua langkah yakni mempertahankan SR pada 7,8 kali atau menguranginya menjadi 7,5 kali.
Dari segi bisnis pertambangan batu bara, UNTR dinilai unggul di bidang produksi batu bara kalori tinggi lantaran harga jual yang tinggi. Adapun untuk tambang emas barunya, tahun ini diperkirakan bisa berkontribusi 12% atas laba bersih perusahaan.
(hps/prm) Next Article Batu Bara Mulai Sunset, United Tractors Masuk Tambang Mineral
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular