Gara-Gara Ekonomi AS & Jepang Lesu, IHSG Tinggalkan 6.500

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 February 2019 12:17
Damai Dagang AS-China Belum 100% Pasti
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Lebih lanjut, damai dagang AS-China yang belum 100% pasti dicapai membuat investor memasang mode defensif. Memang, kedua negara saat ini tengah bekerja keras dalam mencapai kesepakatan dagang.

"Saya bisa katakan bahwa kami sedang memasuki fase sprint terakhir. Kedua pihak sedang bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu," tutur seorang anggota delegasi China kepada Reuters.

Bahkan, sebelumnya Reuters memberitakan bahwa AS dan China sudah mulai menyusun nota kesepahaman untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berjalan selama 7 bulan.

Delegasi kedua negara kini menyusun sebanyak 6 nota kesepahaman yang mencakup berbagai isu yakni pemaksaaan transfer teknologi & pencurian kekayaan intelektual, hak kekayaan intelektual, sektor jasa, nilai tukar, agrikultur, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan, menurut 2 orang sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilansir dari Reuters.

Namun, sumber Reuters menyatakan Washington dan Beijing masih belum sepakat mengenai detil nota kesepakatan tersebut.

"Tidak mengejutkan kalau detil dari nota kesepakatan akan menjadi tantangan. Begitu Anda selesai dengan gambaran besar dan beralih ke hal-hal kecil, memang di situlah tantangannya," sebut sang sumber.

Jika kesepakatan tak juga dicapai dan Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tak memperpanjang periode gencatan senjata antar kedua negara yang akan berakhir pada tanggal 1 Maret, maka bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%) mulai tanggal 2 Maret.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular