
Risalah Rapat The Fed Bawa Bursa Saham Asia ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 February 2019 09:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei turun 0,04%, Indeks Shanghai turun 0,05%, indeks Hang Seng turun 0,22%, indeks Straits Times turun 0,15%, dan indeks Kospi turun 0,25%.
Rilis risalah dari pertemuan The Federal Reserve edisi Januari 2019 yang membingungkan membuat pelaku pasar memilih melepas instrumen berisiko seperti saham. Di satu sisi, terungkap bahwa bank sentral AS tersebut akan bersabar dalam melanjutkan normalisasi tingkat suku bunga acuan.
"Para peserta rapat berpandangan bahwa laju inflasi umum dan inflasi inti yang lambat menjadi alasan untuk lebih bersabar. Komite Pengambil Kebijakan condong untuk memilih bersabar sambil melakukan observasi terhadap dampak kenaikan suku bunga yang ditempuh tahun lalu," sebut risalah rapat The Fed.
Namun di sisi lain, nada hawkish juga kental terasa dalam risalah tersebut.
"Banyak peserta rapat berpandangan bahwa menahan suku bunga acuan di tingkat yang sekarang untuk beberapa waktu bisa menimbulkan risiko. Oleh karena itu, jika ketidakpastian berkurang maka The Fed perlu meninjau kembali stance sabarnya,"
Dengan perlambatan ekonomi global yang kian terasa, tentu bukan menjadi kabar yang baik bagi bursa saham global jika The Fed kembali injak gas dan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Sebagai informasi, The Fed sudah mengerek naik suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun lalu (100 bps).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Alert! Bursa Saham Eropa 'Kebakaran'...
Rilis risalah dari pertemuan The Federal Reserve edisi Januari 2019 yang membingungkan membuat pelaku pasar memilih melepas instrumen berisiko seperti saham. Di satu sisi, terungkap bahwa bank sentral AS tersebut akan bersabar dalam melanjutkan normalisasi tingkat suku bunga acuan.
"Para peserta rapat berpandangan bahwa laju inflasi umum dan inflasi inti yang lambat menjadi alasan untuk lebih bersabar. Komite Pengambil Kebijakan condong untuk memilih bersabar sambil melakukan observasi terhadap dampak kenaikan suku bunga yang ditempuh tahun lalu," sebut risalah rapat The Fed.
"Banyak peserta rapat berpandangan bahwa menahan suku bunga acuan di tingkat yang sekarang untuk beberapa waktu bisa menimbulkan risiko. Oleh karena itu, jika ketidakpastian berkurang maka The Fed perlu meninjau kembali stance sabarnya,"
Dengan perlambatan ekonomi global yang kian terasa, tentu bukan menjadi kabar yang baik bagi bursa saham global jika The Fed kembali injak gas dan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Sebagai informasi, The Fed sudah mengerek naik suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun lalu (100 bps).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Alert! Bursa Saham Eropa 'Kebakaran'...
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular