
BI Diprediksi Tahan Suku Bunga, IHSG Berpotensi Cuan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 February 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih akan menapak di zona hijau seiring adanya prediksi Bank Indonesia masih belum akan mengerek suku bunga acuannya.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Sebanyak 13 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat akan hal itu, tidak ada dissenting opinion.
Valbury Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan, Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga di level 6% sejalan dengan perubahan akselerasi kenaikan Fed Rate dan potensi risiko volatilitas di pasar keuangan yang mereda.
Di sisi lain, arah tekanan inflasi dan level defisit neraca berjalan masih akan menjadi faktor domestik yang menentukan arah bagi bank sentral.
Sentimen dari dalam negeri lainnya, bersumber dari utang pemerintah yang masih jadi sorotan di masyarakat Indonesia dan juga pelaku pasar. Namun, pemerintah meyakinkan masyarakat terutama investor ada upaya untuk mengelola APBN agar tercapai kemakmuran masyarakat.
Tercatat, pada 2018 rasio utang perkapita Pemerintah Indonesia sebesar US$ 1.147 dengan rasio utang per PDB sebesar 30%. Angka itu jauh di bawah 60% sebagaimana ketentuan Undang-undang no 17 tahun 2003. Sehingga data itu menunjukkan bahwa utang Indonesia aman dan mampu dibayar kembali.
Sedangkan, sentimen dari luar negeri berembus dari kabar pertemuan Presiden Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan dihelat 27 dan 28 Februari di Vietnam.
Dikabarkan, Trump bersikap melunak, presiden Negeri Paman Sam itu mengatakan bahwa Korea Utara telah melakukan denuklirisasi, tetapi tidak perlu terburu-buru karena dianggap Korea Utara sudah tidak melakukan pengujian senjata nuklir. "Diperkirakan peluang IHSG untuk menguat cukup terbuka hari ini," tulis Valbury Sekuritas, Kamis (21/2/2019).
Dengan demikian, hari ini IHSG diprediksi akan melaju pada kisaran 6480/6447/6411 dan resistance 6549/6585/6618.
Rupiah Katalis IHSG
Panin Sekuritas menyatakan, selain sentimen keputusan suku bunga yang bakal dirilis hari ini, pelaku pasar juga akan merespons penguatan nilai tukar Rupiah yang saat ini sudah kembali mendekati level Rp 14.000 per dollar AS.
"Kurs USD/IDR telah kembali mendekati level 14.000, respons pasar akan terlihat juga pada nilai tukar hari ini. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.470 - 6.550," tulis Panin Sekuritas.
Indeks Harga Saham Gabungan mengakhiri perdagangan Rabu (20/2/2019) dengan penguatan sebesar 0,28% ke level 6.512. IHSG mencatatkan Rp 10,09 triliun transaksi saham. Angka tersebut termasuk investor asing yang kembali masuk pasar dan mencatatkan beli bersih (net buy) hingga Rp 457 miliar.
Performa IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,6%, indeks Shanghai naik 0,2%, indeks Hang Seng naik 1,01%, indeks Straits Times naik 0,65%, dan indeks Kospi naik 1,09%.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Sebanyak 13 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat akan hal itu, tidak ada dissenting opinion.
Valbury Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan, Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga di level 6% sejalan dengan perubahan akselerasi kenaikan Fed Rate dan potensi risiko volatilitas di pasar keuangan yang mereda.
Di sisi lain, arah tekanan inflasi dan level defisit neraca berjalan masih akan menjadi faktor domestik yang menentukan arah bagi bank sentral.
Tercatat, pada 2018 rasio utang perkapita Pemerintah Indonesia sebesar US$ 1.147 dengan rasio utang per PDB sebesar 30%. Angka itu jauh di bawah 60% sebagaimana ketentuan Undang-undang no 17 tahun 2003. Sehingga data itu menunjukkan bahwa utang Indonesia aman dan mampu dibayar kembali.
Sedangkan, sentimen dari luar negeri berembus dari kabar pertemuan Presiden Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan dihelat 27 dan 28 Februari di Vietnam.
Dikabarkan, Trump bersikap melunak, presiden Negeri Paman Sam itu mengatakan bahwa Korea Utara telah melakukan denuklirisasi, tetapi tidak perlu terburu-buru karena dianggap Korea Utara sudah tidak melakukan pengujian senjata nuklir. "Diperkirakan peluang IHSG untuk menguat cukup terbuka hari ini," tulis Valbury Sekuritas, Kamis (21/2/2019).
Dengan demikian, hari ini IHSG diprediksi akan melaju pada kisaran 6480/6447/6411 dan resistance 6549/6585/6618.
Rupiah Katalis IHSG
Panin Sekuritas menyatakan, selain sentimen keputusan suku bunga yang bakal dirilis hari ini, pelaku pasar juga akan merespons penguatan nilai tukar Rupiah yang saat ini sudah kembali mendekati level Rp 14.000 per dollar AS.
"Kurs USD/IDR telah kembali mendekati level 14.000, respons pasar akan terlihat juga pada nilai tukar hari ini. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.470 - 6.550," tulis Panin Sekuritas.
Indeks Harga Saham Gabungan mengakhiri perdagangan Rabu (20/2/2019) dengan penguatan sebesar 0,28% ke level 6.512. IHSG mencatatkan Rp 10,09 triliun transaksi saham. Angka tersebut termasuk investor asing yang kembali masuk pasar dan mencatatkan beli bersih (net buy) hingga Rp 457 miliar.
Performa IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,6%, indeks Shanghai naik 0,2%, indeks Hang Seng naik 1,01%, indeks Straits Times naik 0,65%, dan indeks Kospi naik 1,09%.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular