
2019, Indika Energy Siapkan Capex US$ 315 Juta
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
20 February 2019 16:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 315 juta pada 2019. Dana yang setara dengan Rp 4,4 triliun tersebut akan dialokasikan untuk menambah modal ekpansi sejumlah anak usaha.
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid menyampaikan dari jumlah capex tersebut sebanyak US$ 175 juta akan dialokasikan untuk PT Petrosea Tbk (PTRO).
"Untuk Petrosea, anak usaha kami, yang akan dialokasikan untuk pembelian equipment [peralatan]," kata Arsjad kepada Hera F. Haryn dalam talkshow Closing Bell CNBC TV Indonesia, Rabu (20/2/2019).
Lalu sebanyak US$ 98 juta dialokasikan untuk pembangunan tangki penampung (fuel storage) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pembangunan fuel storage itu bekerjasama dengan ExxonMobil.
Pembanguan tangki ini dilakukan oleh PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE), anak perusahaan tidak langsung Indika, yang telah menandatangani Storage Facility Service Agreement dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Sisanya, sekitar US$ 42 juta akan disebarkan kepada anak usaha dan kegiatan usaha lainnya. "Dengan proyeksi capex dan harga jual batu bara membaik. Kami proyeksi [bisnis] 2019 akan lebih baik," kta Arsjad.
Arsjad menyampaikan proyeksi perolehan laba bersih pada 2018 lebih baik dibandingkan 2017. Pada 2017, Indika membukukan laba bersih senilai US$ 321,71 juta.
"Saya pikir hasil kinerja 2018 akan lebih baik dibandingkan 2017. Tinggal sekarang bagaimana challenge 2019. Kelihatannya trennya di awal kuartal I 2019 ini lebih baik dibanding 2018," kata Arsjad.
Simak perbincangan dengan Dirut Indika Energy Arsjad Rasjid.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Live! Bos Indika Bicara Laba 2018 dan Target 2019
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid menyampaikan dari jumlah capex tersebut sebanyak US$ 175 juta akan dialokasikan untuk PT Petrosea Tbk (PTRO).
"Untuk Petrosea, anak usaha kami, yang akan dialokasikan untuk pembelian equipment [peralatan]," kata Arsjad kepada Hera F. Haryn dalam talkshow Closing Bell CNBC TV Indonesia, Rabu (20/2/2019).
Lalu sebanyak US$ 98 juta dialokasikan untuk pembangunan tangki penampung (fuel storage) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pembangunan fuel storage itu bekerjasama dengan ExxonMobil.
Pembanguan tangki ini dilakukan oleh PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE), anak perusahaan tidak langsung Indika, yang telah menandatangani Storage Facility Service Agreement dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Arsjad menyampaikan proyeksi perolehan laba bersih pada 2018 lebih baik dibandingkan 2017. Pada 2017, Indika membukukan laba bersih senilai US$ 321,71 juta.
"Saya pikir hasil kinerja 2018 akan lebih baik dibandingkan 2017. Tinggal sekarang bagaimana challenge 2019. Kelihatannya trennya di awal kuartal I 2019 ini lebih baik dibanding 2018," kata Arsjad.
Simak perbincangan dengan Dirut Indika Energy Arsjad Rasjid.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Live! Bos Indika Bicara Laba 2018 dan Target 2019
Most Popular