
Ditopang Net Buy Asing, IHSG Malah Tertekan ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 February 2019 13:03

Aliran modal investor asing yang cukup deras tak mampu menyelamatkan wajah IHSG. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 163,3 miliar di pasar saham tanah air.
Keperkasaan rupiah mendorong investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham Indonesia. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,33% di pasar spot ke level Rp 14.050/dolar AS.
Rupiah berhasil memanfaatkan momentum yakni pernyataan bernada kalem atau dovish yang dilontarkan oleh Presiden The Fed New York John Williams.
Sepanjang tahun lalu, dolar AS perkasa nyaris terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah, lantaran The Fed mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali (100 bps). Ketika kini diekspektasikan bahwa The Fed tak akan mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan, maka wajar jika rupiah bisa membalas dendam.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 19 Februari 2019, kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini adalah 0,9%, turun dari posisi 15 Februari yang sebesar 5,8%. Jika dibandingkan dengan posisi bulan lalu yang sebesar 27,1%, maka penurunannya lebih besar lagi.
Adapun 5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 109,5 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 79,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 51 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 40,4 miliar), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk/SRIL (Rp 37,2 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Keperkasaan rupiah mendorong investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham Indonesia. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,33% di pasar spot ke level Rp 14.050/dolar AS.
Rupiah berhasil memanfaatkan momentum yakni pernyataan bernada kalem atau dovish yang dilontarkan oleh Presiden The Fed New York John Williams.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 19 Februari 2019, kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini adalah 0,9%, turun dari posisi 15 Februari yang sebesar 5,8%. Jika dibandingkan dengan posisi bulan lalu yang sebesar 27,1%, maka penurunannya lebih besar lagi.
Adapun 5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 109,5 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 79,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 51 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 40,4 miliar), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk/SRIL (Rp 37,2 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular