
Sengsara Membawa Nikmat Buat Rupiah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 February 2019 12:36

Kemudian, dolar AS juga tertekan akibat risk appetite investor yang sedang tinggi-tingginya. Aset-aset aman (safe haven) seperti dolar AS ditinggalkan, dan pelaku pasar berani masuk ke instrumen berisiko di negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.
Penyebabnya adalah aura damai dagang AS-China yang semakin terasa. Setelah dialog di Beijing selama pekan kemarin, AS-China sepakat untuk melanjutkan perundingan di Washington pekan ini.
Para pemimpin kedua negara seakan berlomba mengeluarkan pernyataan bernada optimistis. Presiden China Xi Jinping menyatakan berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di Beijing dan diharapkan berlanjut di Washington.
"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, mengutip Reuters.
Presiden AS Donald Trump tidak kalah bungah. Eks pembawa acara reality show The Apprentice itu bahkan sudah berani sesumbar bahwa AS siap untuk menghapus bea masuk terhadap impor produk-produk made in China.
"Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai," tegas Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Damai dagang AS-China adalah sebuah momentum yang amat dinantikan di seluruh dunia. Sebab kala dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global akan membaik. Sebuah pendorong yang sangat signifikan bagi pasar keuangan Asia, dan rupiah pun menikmati berkahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Penyebabnya adalah aura damai dagang AS-China yang semakin terasa. Setelah dialog di Beijing selama pekan kemarin, AS-China sepakat untuk melanjutkan perundingan di Washington pekan ini.
Para pemimpin kedua negara seakan berlomba mengeluarkan pernyataan bernada optimistis. Presiden China Xi Jinping menyatakan berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di Beijing dan diharapkan berlanjut di Washington.
Presiden AS Donald Trump tidak kalah bungah. Eks pembawa acara reality show The Apprentice itu bahkan sudah berani sesumbar bahwa AS siap untuk menghapus bea masuk terhadap impor produk-produk made in China.
"Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai," tegas Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Damai dagang AS-China adalah sebuah momentum yang amat dinantikan di seluruh dunia. Sebab kala dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global akan membaik. Sebuah pendorong yang sangat signifikan bagi pasar keuangan Asia, dan rupiah pun menikmati berkahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular