IPCC Siapkan Capex Rp 300 M Tahun Ini

tahir saleh, CNBC Indonesia
14 February 2019 10:01
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalokasikan belanja modal tahun ini mencapai Rp 300 miliar.
Foto: Presiden Direktur PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Chiefy Adi K, saat berkunjung ke CNBC Indonesia, Rabu (13/2/2019) (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha Pelindo II, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini mencapai Rp 300 miliar yang akan digunakan untuk menambah kapasitas dan ekspansi bisnis.

Direktur Keuangan dan Human Capital Management IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan sumber dana capex akan ditopang dari dana sisa hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Adapun sisa dana capex bisa didukung dengan anggaran kas perusahaan yang jumlahnya masih cukup besar. "Masih ada dana proceed kami [IPO] yang bisa kami pakai, dan kami ambil dari kas kami. Kas kami tahun lalu sekitar Rp 550-an miliaran," kata Sugeng ketika berkunjung ke kantor CNBC Indonesia bersama jajaran direksi IPCC lainnya, Rabu (13/2/20190).

IPCC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal pertama di Indonesia. Saat IPO pada 9 Juli 2018, IPCC melepas 509.147.700 saham atau sebesar 28% dari jumlah saham dengan harga perdana Rp 1.640/saham sehingga dana IPO yang diraih mencapai Rp 835 miliar.

Total dana IPO itu setelah dikurangi dengan biaya IPO sebesar Rp 35,51 miliar, maka nilai bersih dana IPO yang digenggam IPCC senilai Rp 799,49 miliar. Realisasi penggunaan dana IPO hingga awal 2019 sudah senilai Rp 274,22 miliar atau sekitar 35% dari total nilai bersih dana IPO. Dana capex pada tahun ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan membeli peralatan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama IPCC Chiefy Adi K. mengatakan 
laba bersih tahun lalu diproyeksikan bisa tumbuh di atas 30% dan pendapatan naik 25%.

Faktor pendorongnya adalah adanya aturan baru ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang
 berdampak pada penyederhanaan sistem pengiriman barang untuk tujuan ekspor sehingga tingkat utilisasi gudang perusahaan menjadi lebih tinggi, dari 12.000 kendaraan menjadi 20.000 kendaraan.

"Profit kita melanjutkan tradisi untuk laba bersih bisa di atas 30%, pendapatan kurang lebih 25%," katanya.

Chiefy menambahkan tahun ini perseroan akan meningkatkan kapasitas gudang yang dimilikinya hingga 10 hektare untuk mengantisipasi lonjakan ekspor kendaraan dari empat eksportir kendaraan di Indonesia. Menurut dia, eksportir kendaraan roda empat ini bakal meningkatkan penjualannya ke wilayah Asean yang dinilai akan menguntungkan perusahaan.

Pada kuartal ketiga tahun lalu perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp 146,63 miliar meningkat 37,06% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 106,98 miliar.

Pertumbuhan laba bersih salah satunya didorong oleh pendapatan operasi IPCC yang tumbuh 27,18% menjadi Rp 383,8 miliar dibandingkan dengan pendapatan operasi di triwulan ketiga tahun lalu senilai Rp 301,78 miliar.

Simak ulasan rencana bisnis perusahaan bersama Dirut IPCC, Chiefy Adi Sumargono di Squawk Box CNBC Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]

(hps) Next Article Pengiriman Kendaraan Ramai, IPCC Cetak Laba Rp 146,6 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular