
Anak Usaha Pelindo II Gandeng Hyundai, Mobil Listrik Bukan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Pelindo II (Persero), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Glovis Indonesia International, bagian dari Hyundai Glovis, untuk bekerjasama dalam jasa pelayanan kepelabuhanan
"Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan sinergi usaha dengan prinsip yang saling menguntungkan antara IPC Car Terminal dengan Hyundai Glovis dalam kerja sama pelayanan penanganan dan penumpukan kargo milik Hyundai Glovis di Terminal Internasional IPC Car Terminal," kata Direktur Utama IPC Car Terminal, Arif Isnawan, dalam keterbukaan informasi, Rabu (10/2/2021).
"Momentum perdana di tahun 2021 ini akan menjadi sinyal baik bagi IPC Car Terminal ke depan, mengingat pasar Hyundai yang kini menjajaki mobil listrik tersebut semakin dilirik oleh masyarakat Indonesia." ujar Arif lagi.
Sebagai informasi, pada Januari 2021, telah dilakukan layanan bongkar muat kendaraan CBU (completely built up) Hyundai di Terminal Internasional IPC Car Terminal.
Dalam layanan tersebut, IPC Car Terminal melakukan aktivitas layanan secara keseluruhan, mulai dari stevedoring, cargodoring, hingga delivery.
Presiden Direktur Hyundai Glovis, Hong Seok Park menyampaikan apresiasi kepada IPC Car Terminal atas layanan yang diberikan dalam penanganan kargo Hyundai selama ini.
Kendaraan listrik
Dengan adanya dukungan dari Hyundai Korea, ke depan Hyundai berencana untuk memproduksi kendaraan di Indonesia termasuk kendaraan listrik atau EV (electric vehicle).
Hong Seok Park berharap nantinya dapat bersinergi dengan IPC Car Terminal dalam pengembangan Hyundai di Indonesia.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penjajakan yang telah dilakukan sejak tahun lalu. Pada awal 2020, saat itu, IPCC kedatangan tamu khusus dari pabrikan kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company untuk melihat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh IPCC dan kemungkinan adanya penjajakan kerja sama dalam pengiriman kendaraan yang diproduksi oleh Hyundai untuk ekspor.
Sebagai informasi, untuk kendaraan CBU Hyundai telah menjadi salah satu merek kendaraan CBU yang telah dilakukan penumpukan di Terminal IPCC.
Sepanjang tahun 2020, penumpukan CBU Hyundai di Terminal IPCC sebanyak 227 unit di mana di tahun sebelumnya tidak ada penumpukan atas CBU asal negara ginseng tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 225 unit merupakan CBU Hyundai Impor dan 2 unit merupakan CBU ekspor.
Di pasar modal, saham IPCC masih ditutup stagnan di level harga Rp 645/saham pada penutupan perdagangan Rabu ini (10/2). Kapitalisasi pasar mencapai Rp 1,17 triliun dan sepekan terakhir sahamnya naik 6,61%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Imbas Pandemi, Bisnis Layanan Terminal Amblas Hingga 70%
