
Indonesia Kendaraan Terminal Targetkan Laba 2019 Tumbuh 35%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 February 2019 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan laba bersih bisa mengalami pertumbuhan di atas 30% dan pendapatan 25%. Faktor pendorongnya adalah adanya aturan baru ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi K. mengatakan aturan ini akan berdampak pada penyederhanaan sistem pengiriman barang untuk tujuan ekspor sehingga tingkat utilisasi gudang perusahaan menjadi lebih tinggi, dari 12 ribu Kendaraan menjadi 20 kendaraan.
"Profit kita melanjutkan tradisi untuk laba bersih bisa di atas 30%, pendapatan kurang lebih 25%," kata Chiefy di Jakarta saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (11/2).
Chiefy menambahkan tahun ini perseroan akan meningkatkan kapasitas gudang yang dimilikinya hingga 10 hektar di tahun ini untuk mengantisipasi lonjakan ekspor kendaraan dari empat eksportir kendaraan di Indonesia.
Menurut dia, eksportir kendaraan roda empat ini bakal meningkatkan penjualannya ke wilayah Asean yang dinilai akan menguntungkan perusahaan.
Selama 2018, estimasi sementara, laba bersih perusahaan bisa bertumbuh 35% dari 2017 yang didorong oleh tumbuhnya pendapatan sebesar 25%. Sebagai gambaran, pada kuartal ketiga tahun lalu perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp 146,63 miliar meningkat 37,06% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 106,98 miliar.
Pertumbuhan laba bersih salah satunya didorong oleh pendapatan operasi IPCC yang tumbuh 27,18% menjadi Rp 383,8 miliar dibandingkan dengan pendapatan operasi di triwulan ketiga tahun lalu senilai Rp 301,78 miliar.
Kemarin, perusahaan baru saja meresmikan Penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System). Perusahaan menjadi bagian dari tempat penimbunan sementara (TPS), khususnya untuk kendaraan dan sejenisnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pengiriman Kendaraan Ramai, IPCC Cetak Laba Rp 146,6 M
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi K. mengatakan aturan ini akan berdampak pada penyederhanaan sistem pengiriman barang untuk tujuan ekspor sehingga tingkat utilisasi gudang perusahaan menjadi lebih tinggi, dari 12 ribu Kendaraan menjadi 20 kendaraan.
"Profit kita melanjutkan tradisi untuk laba bersih bisa di atas 30%, pendapatan kurang lebih 25%," kata Chiefy di Jakarta saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (11/2).
Chiefy menambahkan tahun ini perseroan akan meningkatkan kapasitas gudang yang dimilikinya hingga 10 hektar di tahun ini untuk mengantisipasi lonjakan ekspor kendaraan dari empat eksportir kendaraan di Indonesia.
Selama 2018, estimasi sementara, laba bersih perusahaan bisa bertumbuh 35% dari 2017 yang didorong oleh tumbuhnya pendapatan sebesar 25%. Sebagai gambaran, pada kuartal ketiga tahun lalu perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp 146,63 miliar meningkat 37,06% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 106,98 miliar.
Pertumbuhan laba bersih salah satunya didorong oleh pendapatan operasi IPCC yang tumbuh 27,18% menjadi Rp 383,8 miliar dibandingkan dengan pendapatan operasi di triwulan ketiga tahun lalu senilai Rp 301,78 miliar.
Kemarin, perusahaan baru saja meresmikan Penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System). Perusahaan menjadi bagian dari tempat penimbunan sementara (TPS), khususnya untuk kendaraan dan sejenisnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pengiriman Kendaraan Ramai, IPCC Cetak Laba Rp 146,6 M
Most Popular