Perundingan AS-China Bikin Was-was, Dolar Jadi Primadona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 February 2019 17:06
Dolar terapresiasi pada pembukaan perdagangan sesi Eropa, Senin (11/2/2019), karena meningkatnya kekhawatiran investor akan nasib pembicaraan dagang AS-China
Foto: Foto Ilustrasi mata uang Dolar. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
London, CNBC Indonesia - Dolar terapresiasi pada pembukaan perdagangan sesi Eropa, Senin (11/2/2019), karena meningkatnya kekhawatiran investor akan nasib pembicaraan dagang Amerika Serikat (AS)-China pekan ini.

Beberapa pihak percaya perundingan itu tidak akan menghasilkan solusi yang dapat menghentikan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.


Investor yang juga sedang dibuat khawatir oleh perlambatan ekonomi global akhirnya ramai-ramai memburu aset-aset safe haven, termasuk dolar AS yang merupakan mata uang paling likuid di dunia.

Mengutip Reuters, dolar telah mencatatkan kenaikan delapan hari berturut-turut.

"Mata uang AS saat ini diminati sebagai aset untuk perlindungan (safe haven). Ini tercermin dalam fakta bahwa franc Swiss dan yen Jepang, yang juga mata uang safe haven, telah dapat terapresiasi bersamaan dengan dolar sejak awal bulan," kata Thu Lan Nguyen, ahli strategi Valas di Commerzbank di Jerman.

Indeks dolar, yang menghitung pergerakan dolar versus enam mata uang utama lainnya, naik tipis menjadi 96,74.


Franc Swiss naik 0,1% menjadi 1,0006.

Euro sementara itu diperdagangkan sedikit lebih rendah versus dolar pada US$1,1322 sedangkan dolar Australia menguat 0,1% di US$0,7096, setelah anjlok 2,2% pekan lalu.

Mata uang tunggal itu telah melemah 2,5% sepanjang bulan ini.

Komisi Eropa pada hari Kamis memangkas perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi zona euro untuk tahun ini dan tahun depan. Untuk tahun 2019, Komisi Eropa memproyeksikan perekonomian Jerman hanya tumbuh 1,1%, turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,8%.
(prm) Next Article AS-China Berdamai, Dolar Akan Melemah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular