
CAD Buat Investor Asing Kebakaran Jenggot, IHSG Turun 0,23%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 February 2019 16:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan terakhir di pekan ini dengan pelemahan sebesar 0,23% ke level 6.521,66.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 2,01%, indeks Straits Times turun 0,09%, indeks Hang Seng turun 0,16%, dan indeks Kospi turun 1,2%.
Potensi eskalasi perang dagang AS-China berhasil memukul mundur bursa saham regional. Seperti yang diketahui, Gedung Putih belum lama ini menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga periode gencatan senjata berakhir (1 Maret).
Celakanya, Presiden AS Donald Trump menegaskan dirinya tidak akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret. Padahal sebelumnya Trump pernah mengatakan dirinya akan bertemu dengan Xi, bahkan mungkin lebih dari sekali, untuk mengesahkan kesepakatan dagang AS-China. Rumor yang sebelumnya beredar mengatakan bahwa pertemuan akan digelar pada akhir Februari pasca Trump melakukan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
"Tidak," jawab Trump atas pertanyaan wartawan apakah dia akan menemui Xi sebelum 1 Maret, mengutip Reuters.
Lantas, eskalasi perang dagang AS-China menjadi sangat nyata. Jika benar terjadi, bukan hanya perekonomian AS dan China saja yang akan menjadi korban, namun juga perekonomian dunia. Maklum, AS dan China merupakan 2 negara dengan perekonomian terbesar di planet bumi.
Sejauh ini saja, perekonomian kedua negara sudah cukup tersakiti oleh perang dagang yang berkecamuk. Di AS misalnya, kemarin (7/2/2019) klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 2 Februari diumumkan sebanyak 234.000, di atas konsensus yang sebesar 220.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebelumnya pada hari Selasa (5/2/2019), Non-Manufacturing PMI periode Januari 2019 versi ISM diumumkan di level 56,7, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 57,2, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 2,01%, indeks Straits Times turun 0,09%, indeks Hang Seng turun 0,16%, dan indeks Kospi turun 1,2%.
Potensi eskalasi perang dagang AS-China berhasil memukul mundur bursa saham regional. Seperti yang diketahui, Gedung Putih belum lama ini menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga periode gencatan senjata berakhir (1 Maret).
"Tidak," jawab Trump atas pertanyaan wartawan apakah dia akan menemui Xi sebelum 1 Maret, mengutip Reuters.
Lantas, eskalasi perang dagang AS-China menjadi sangat nyata. Jika benar terjadi, bukan hanya perekonomian AS dan China saja yang akan menjadi korban, namun juga perekonomian dunia. Maklum, AS dan China merupakan 2 negara dengan perekonomian terbesar di planet bumi.
Sejauh ini saja, perekonomian kedua negara sudah cukup tersakiti oleh perang dagang yang berkecamuk. Di AS misalnya, kemarin (7/2/2019) klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 2 Februari diumumkan sebanyak 234.000, di atas konsensus yang sebesar 220.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebelumnya pada hari Selasa (5/2/2019), Non-Manufacturing PMI periode Januari 2019 versi ISM diumumkan di level 56,7, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 57,2, seperti dilansir dari Forex Factory.
Next Page
CAD Bengkak, Saham Bank BUKU 4 Dilego
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular