
Ngeri! CAD Bengkak, Investor Asing Langsung 'Cabut' Rp 60,8 M
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 February 2019 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing langsung tancap gas melakukan aksi jual di pasar saham pasca data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode kuartal-IV 2018 dirilis. Sepanjang kuartal terakhir tahun lalu, NPI tercatat membukukan surplus senilai US$ 5,4 miliar.
Namun, pos transaksi berjalan (current account) yang merupakan bagian dari NPI membuat investor resah. Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.
Sebelum data tersebut diumumkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 107,6 miliar di pasar saham tanah air. Kini, jual bersih investor asing membengkak menjadi Rp 168,4 miliar. Ini artinya, dalam jangka waktu yang sangat singkat investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 60,8 miliar.
Bagi pelaku pasar modal, pos transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Dengan CAD yang diproyeksikan lebih dalam dari perkiraan, ada kemungkinan bahwa rupiah akan memasuki tren pelemahan ke depannya, sehingga aksi jual di pasar saham sudah dilakukan sedari saat ini oleh investor asing.
Saham-saham yang banyak dilepas investor asing adalah: PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 119,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 66,5 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 36,3 miliar), PT Bank Danamon Tbk/BDMN (Rp 32,5 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 24,5 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article CAD Buat Investor Asing Kebakaran Jenggot, IHSG Turun 0,23%
Namun, pos transaksi berjalan (current account) yang merupakan bagian dari NPI membuat investor resah. Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.
Sebelum data tersebut diumumkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 107,6 miliar di pasar saham tanah air. Kini, jual bersih investor asing membengkak menjadi Rp 168,4 miliar. Ini artinya, dalam jangka waktu yang sangat singkat investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 60,8 miliar.
Dengan CAD yang diproyeksikan lebih dalam dari perkiraan, ada kemungkinan bahwa rupiah akan memasuki tren pelemahan ke depannya, sehingga aksi jual di pasar saham sudah dilakukan sedari saat ini oleh investor asing.
Saham-saham yang banyak dilepas investor asing adalah: PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 119,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 66,5 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 36,3 miliar), PT Bank Danamon Tbk/BDMN (Rp 32,5 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 24,5 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article CAD Buat Investor Asing Kebakaran Jenggot, IHSG Turun 0,23%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular