Merosot Sejak Agustus, HBA Februari Dipatok US$ 91,8/Ton

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 February 2019 16:02
HBA batu bara Februari masih tunjukan tren penurunan
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis Harga Batubara Acuan (HBA) untuk periode Januari 2019 di US$ 91,80 per ton.

Ketetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 01/K/30/MEM/2019 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Januari Tahun 2019.



HBA bulan ini melanjutkan tren penurunan sejak beberapa bulan terakhir di 2018, yaitu Agustus (US$107,83/ton), September (US$ 104,81/ton), dan Oktober (US$ 100,89/ton), November (US$ 97,9/ton), dan Desember (US$ 92,51/ton), dan pada Januari 2019 di US$ 92,41 per ton.

"Harga batubara acuan mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, turun sebesar US$ 0,61 dari HBA Januari 2019 sebesar US$ 92,41 per ton," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Agung menyampaikan, salah satu penyebab HBA pada Februari 2019 lebih rendah daripada bulan sebelumnya salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan proteksi impor Tiongkok dan India. "Kebijakan memanfaatkan produksi batubara dalam negeri oleh kedua negara tadi memiliki pengaruh terhadap penurunan HBA di bulan ini," jelas Agung.

Di samping itu, penurunan HBA disebabkan oleh pergerakan variabel yang membentuk HBA, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platss 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitasnya disetarakan pada kalori 6322 kcal per kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8% dan Ash 15%.

Sebagaimana diketahui, Kepmen yang mengatur HBA dan HMA yang telah ditetapkan ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan dalam penjualan langsung selama satu bulan untuk batubara dan mineral secara Free On Board di atas kapal pengangkut.

Kepmen tersebut juga mematok HMA komoditas kobalt, timbal dan seng yang mengalami penurunan. Harga kobalt ditetapkan US$ 45.973,68/dry metric ton (dmt) turun dari US$ 55.261,36/dmt dari HMA Januari 2019, harga timbal ditetapkan US$ 1.965,18/dmt turun dari US$ 1.948/dmt, dan seng mengalami penurunan dari US$ 2.517,74/dmt menjadi USD 2.631,95/dmt.

Komoditas aluminium dan tembaga pun juga mengalami tren penurunan pada Februari 2019. Harga aluminium turun dari US$ 1.939,48/dmt menjadi US$ 1.854,24/dmt dan untuk tembaga, HMA Februari 2019 ditetapkan US$ 5.926,24/dmt, turun dari US$ 6.180,77/dmt. Sementara, HMA Nikel mengalami kenaikan dari US$ 10,890,68/dmt menjadi US$ 11.046,05/dmt.

Di samping komoditas mineral di atas, komoditas mineral lain mengalami fluktuasi harga sebagai berikut;

-Emas sebagai mineral ikutan: USD USD 1.282,29/ounce, naik dari USD 1.234,15/ounce
-Perak sebagai mineral ikutan: USD 15,41/ounce naik dari USD 14,46/ounce
-Ingot timah Pb 300: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
-Ingot timah Pb 200: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
-Ingot timah Pb 100: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
-Ingot timah Pb 050: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
-Ingot timah 4NINE: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
-Logam emas: sesuai harga logam emas yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
-Logam perak: sesuai harga logam perak yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
-Mangan: USD 5,53/dmt, turun dari USD 5,96/dmt pada Januari 2019

HMA adalah salah satu variabel dalam menentukan Harga Patokan Mineral (HPM) logam berdasarkan formula yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 2946 K/30/MEM/2017 tentang Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Mineral Logam. Variabel penentuan HPM logam lainnya adalah nilai/kadar mineral logam, konstanta, corrective factor, treatment cost, refining charges, dan payable metal.

Besaran HMA ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association, Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
(gus) Next Article HBA Oktober 2018 Turun 3,74% Jadi US$ 104,81 per Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular