Pasar Positif, Saham Garuda 'Cuan' 44,59% Sepekan

tahir saleh, CNBC Indonesia
31 January 2019 19:26
Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dalam sebulan terakhir sudah memberikan keuntungan (gain) hingga 44,59%.
Foto: cover Topik/garuda besar/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dalam sebulan terakhir sudah memberikan keuntungan (gain) hingga 44,59% ketika ditutup di level Rp 454/saham pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (31/1/2019).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham GIAA hari ini ditutup naik sebesar 12,28% di level Rp 454/saham, melanjutkan penguatan dalam sepekan terakhir ini yakni sebesar 26,82%. Dengan demikian, dalam sebulan terakhir saham BUMN penerbangan ini melesat 44,59%.

Jika mencermati selama setahun terakhir, investor masih mendapatkan gain atas saham GIAA karena selama periode itu saham Garuda naik 48,37%. Bahkan dalam 3 bulan terakhir, saham Garuda sudah memberikan return hingga 125%.

Penguatan itu menyusul ekspektasi pasar bahwa prospek bisnis induk usaha PT Citilink Indonesia ini bakal moncer menyusul ditekennya kerja sama operasi (KSO) dengan dua maskapai lain. Pada pertengahan November 2015, Garuda Indonesia, melalui Citilink, mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya dan NAM Air.

Nantinya, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut. Kemudian pada Desember 2018, Garuda Indonesia juga menyampaikan bahwa AirAsia Indonesia menawarkan diri untuk menjalin KSO dengan Garuda Indonesia.

"Ya mereka minta KSO dengan kami, tapi saya belum bicarakan detailnya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Kendati demikian, tak bisa dipungkiri, 
secara year to date atau tahun berjalan, investor asing masih membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 14,39 miliar di seluruh pasar. Namun dalam 5 tahun terakhir jika diakumulasikan, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,25 trilliun.

Garuda Indonesia mencatatkan saham perdana atau listing di BEI pada 11 Februari 2011. Harga penawaran umum alias initial public offering (IPO) di level Rp 750/saham. Saat itu, Garuda menawarkan 6,34 miliar saham dan meraup Rp 4,75 triliun lewat IPO ini.

Setelah IPO, pergerakan harga Garuda sempat melambat dan naik turun. Meski demikian, selama sekitar 8 tahun setelah listing, Garuda sempat mencatatkan pergerakan harga harian tertinggi yakni Rp 773/saham yang terjadi pada 18 Juli 2012, walaupun harga penutupan tertingginya hanya sampai di level Rp 733/saham pada 11 Mei 2012.

Data laporan keuangan GIAA per September 2018 menunjukkan saham Seri B perseroan mayoritas atau 60,53% milik pemerintah, sedangkan 25,61% milik PT Trans Airways, publik 13,84% dan sisanya dipegang komisaris dan direksi.
(dru) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular