Pelemahan Wall Street Menular hingga Bursa Eropa
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 January 2019 06:42
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa mengawali pekan ini, Senin (28/1/2019), di zona negatif saat investor mengarahkan perhatiannya pada perkembangan Brexit dan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks FTSE 100 di London anjlok 0,91%, indeks DAX di Frankfurt turun 0,63%, dan indeks CAC 40 di Paris kehilangan 0,76% saat perdagangan ditutup.
Indeks Eropa Stoxx 600 turun tajam 0,94% dengan seluruh sektor dan bursa utama berada du zona merah, CNBC International melaporkan.
Awalnya, pasar saham Benua Biru sempat mendapat momentum positif dari telah dibukanya kembali pemerintahan AS Jumat lalu. Namun, sentimen tersebut tidak bertahan lama setelah bursa AS terseret turun oleh lesunya kinerja perusahaan alat berat Caterpillar.
Saham Caterpillar yang diperdagangkan di Wall Street anjlok 9,1% setelah raksasa industri itu mencatatkan laba yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu. Perusahaan mengatakan penjualan di wilayah Asia-Pasifik turun karena rendahnya permintaan dari China.
Kabar tersebut menambah sentimen negatif setelah pekan lalu China mengumumkan pertumbuhan ekonomi 6,6%, terlemah dalam hampir 30 tahun terakhir.
Selain itu, pasar menantikan perkembangan Brexit di mana Perdana Menteri Theresa May akan kembali menghadapi pemungutan suara hari Selasa waktu setempat.
Jika ia mendapat dukungan parlemen, May akan berangkat ke Brussels untuk bertemu dengan Uni Eropa demi mendapatkan kelonggaran lebih lanjut. Namun, sejauh ini UE menegaskan tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian Brexit yang sebelumnya telah disetujui dengan May.
(prm) Next Article China Turunkan Target Pertumbuhan, Bursa Eropa Lesu
Indeks FTSE 100 di London anjlok 0,91%, indeks DAX di Frankfurt turun 0,63%, dan indeks CAC 40 di Paris kehilangan 0,76% saat perdagangan ditutup.
Indeks Eropa Stoxx 600 turun tajam 0,94% dengan seluruh sektor dan bursa utama berada du zona merah, CNBC International melaporkan.
Saham Caterpillar yang diperdagangkan di Wall Street anjlok 9,1% setelah raksasa industri itu mencatatkan laba yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu. Perusahaan mengatakan penjualan di wilayah Asia-Pasifik turun karena rendahnya permintaan dari China.
Kabar tersebut menambah sentimen negatif setelah pekan lalu China mengumumkan pertumbuhan ekonomi 6,6%, terlemah dalam hampir 30 tahun terakhir.
Selain itu, pasar menantikan perkembangan Brexit di mana Perdana Menteri Theresa May akan kembali menghadapi pemungutan suara hari Selasa waktu setempat.
Jika ia mendapat dukungan parlemen, May akan berangkat ke Brussels untuk bertemu dengan Uni Eropa demi mendapatkan kelonggaran lebih lanjut. Namun, sejauh ini UE menegaskan tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian Brexit yang sebelumnya telah disetujui dengan May.
(prm) Next Article China Turunkan Target Pertumbuhan, Bursa Eropa Lesu
Most Popular