Kinerja Emiten Lesu Gara-gara China, Wall Street Turun Tajam
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 January 2019 06:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street turun tajam, Senin (28/1/2019), setelah beberapa emiten melaporkan kinerja yang lebih lemah dari perkiraan dan menambah kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi di China.
Dow Jones Industrial Average jatuh 0,84%, S&P 500 terperosok 0,78%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,11%.
Saham pembuat alat berat, Caterpillar, anjlok 9,1% setelah raksasa industri itu mencatatkan laba yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu. Perusahaan mengatakan penjualan di wilayah Asia-Pasifik turun karena rendahnya permintaan dari China.
Caterpillar dipandang sebagai raksasa perdagangan global karena memiliki eksposur yang tinggi terhadap pasar luar negeri.
Perusahaan pembuat chip komputer, Nvidia, juga tenggelam 13,8% setelah memangkas proyeksi pendapatan kuartal keempatnya menjadi US$2,2 miliar dari sebelumnya US$2,7 miliar. Perusahaan mengatakan "memburuknya kondisi makroekonomi, khususnya di China" berdampak pada permintaan unit pemroses grafis, dilansir dari CNBC International.
Penurunan harga saham Nvidia juga berdampak pada perusahaan pembuat chip lainnya. Advanced Micro Devices anjlok 8% sementara Micron turun 2,3%.
Pekan lalu, China mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6% sepanjang tahun lalu. Angka itu adalah yang terlemah sejak 1990.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average jatuh 0,84%, S&P 500 terperosok 0,78%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,11%.
Saham pembuat alat berat, Caterpillar, anjlok 9,1% setelah raksasa industri itu mencatatkan laba yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu. Perusahaan mengatakan penjualan di wilayah Asia-Pasifik turun karena rendahnya permintaan dari China.
Perusahaan pembuat chip komputer, Nvidia, juga tenggelam 13,8% setelah memangkas proyeksi pendapatan kuartal keempatnya menjadi US$2,2 miliar dari sebelumnya US$2,7 miliar. Perusahaan mengatakan "memburuknya kondisi makroekonomi, khususnya di China" berdampak pada permintaan unit pemroses grafis, dilansir dari CNBC International.
Penurunan harga saham Nvidia juga berdampak pada perusahaan pembuat chip lainnya. Advanced Micro Devices anjlok 8% sementara Micron turun 2,3%.
Pekan lalu, China mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6% sepanjang tahun lalu. Angka itu adalah yang terlemah sejak 1990.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular