Laporan Keuangan Caterpillar Akan Bawa Wall Street Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 January 2019 21:19
Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 176 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 15 dan 43 poin.

Kinerja keuangan dari Caterpillar menjadi momok bagi Wall Street pada perdagangan awal pekan. Pada hari ini, Caterpillar mengumumkan laba per saham periode kuartal-IV 2018 sebesar US$ 2,55, di bawah konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv sebesar US$ 2,99.

Perusahaan mengungkapkan adanya penurunan penjualan di kawasan Asia-Pasifik, seiring dengan lemahnya permintaan dari China. Sebagai informasi, kinerja Caterpillar dijadikan acuan oleh investor untuk mengukur kuat-lemahnya arus perdagangan internasional seiring dengan besarnya eksposur perusahaan kepada pasar luar negeri.

Pada perdagangan extended hours, harga saham Caterpillar anjlok hingga 6,1%.

Selain itu, gaduh politik yang masih kental terasa ikut membuat Wall Street turun ke zona merah. Pada Jumat malam waktu setempat (25/1/2019), penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) memang sudah berakhir setelah berlangsung selama 35 hari.

Shutdown resmi berakhir pasca Trump menandatangani rancangan anggaran sementara yang diloloskan di House of Representative dan Senate pada hari yang sama. Lantas, pemerintahan AS akan kembali beroperasi secara penuh setidaknya untuk 3 minggu ke depan.

Namun, potensi shutdown lanjutan masih terbuka lebar jika Partai Demokrat dan Republik tak mampu mencapai kesepakatan terkait dengan anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang diminta oleh Trump.

Bahkan, Trump menyuarakan pesimismenya bahwa kongres akan mencapai kesepakatan dengan menyebut shutdown lanjutan "tentunya merupakan sebuah opsi".

Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Trump mengatakan bahwa dirinya berpikir hanya ada kurang dari 50% kemungkinan bahwa kesepakatan terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko bisa dicapai sebelum 15 Februari, tanggal di mana anggaran sementara yang baru ditandatangani Trump akan berakhir.

Sebelumnya, pemerintahan AS memproyeksikan bahwa shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1% setiap minggunya, menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan yang tak ingin disebutkan namanya kepada CNBC International.

Ini artinya, selama shutdown terjadi, pertumbuhan ekonomi AS kurang lebih terpangkas 0,5%.

Jika shutdown lanjutan terjadi, dipastikan dampaknya ke perekonomian AS akan semakin parah.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi penting yang dijadwalkan dirilis dan tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara, seperti dilansir dari Forex Factory.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/roy) Next Article Pendapatan Surut, Caterpillar PHK Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular