
China Turunkan Target Pertumbuhan, Bursa Eropa Lesu
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
06 March 2019 06:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa ditutup melemah, Selasa (5/3/2019), meskipun bursa-bursa utamanya masih mampu menguat.
Indeks FTSE 100 di London tercatat naik 0,69%, indeks DAX di Frankfurt menguat 0,24%, dan indeks CAC 40 di Paris bertambah 0,21%.
Namun, indeks Eropa Stoxx 600 melemah 0,2% dengan sebagian besar sektor berada di zona negatif. Otomotif dan industrial menjadi sektor dengan kinerja terburuk hari Selasa menyusul kabar China yang memangkas target pertumbuhan ekonominya di 2019.
Dalam pidato di pembukaan sidang parlemen tahunan China, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan Negeri Tirai Bambu akan menghadapi risiko yang lebih besar dan Beijing harus mulai bersiap-siap.
Ia menurunkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China menjadi kisaran 6%-6,5% tahun ini dari sasaran 6,5% tahun lalu.
Di 2018, China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,6%. Namun, angka itu adalah yang terlemah sejak 1990 karena China terhimpit perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan upaya pemerintahnya sendiri untuk menekan kredit bermasalah dan polusi yang berujung pada menurunnya aktivitas bisnis dalam negeri.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Indeks FTSE 100 di London tercatat naik 0,69%, indeks DAX di Frankfurt menguat 0,24%, dan indeks CAC 40 di Paris bertambah 0,21%.
Namun, indeks Eropa Stoxx 600 melemah 0,2% dengan sebagian besar sektor berada di zona negatif. Otomotif dan industrial menjadi sektor dengan kinerja terburuk hari Selasa menyusul kabar China yang memangkas target pertumbuhan ekonominya di 2019.
Ia menurunkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China menjadi kisaran 6%-6,5% tahun ini dari sasaran 6,5% tahun lalu.
Di 2018, China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,6%. Namun, angka itu adalah yang terlemah sejak 1990 karena China terhimpit perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan upaya pemerintahnya sendiri untuk menekan kredit bermasalah dan polusi yang berujung pada menurunnya aktivitas bisnis dalam negeri.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Most Popular