Internasional

Perhatian! The Fed Bisa Tunda Kenaikan Suku Bunga

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 January 2019 17:05
Tantangan bagi Gubernur The Fed Jerome Powell adalah agar jeda yang muncul tidak membuat publik yakin bahwa siklus kenaikan suku bunga saat ini telah berhenti
Foto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young
Washington, CNBC Indonesia - Pertumbuhan global yang suram dan pasar keuangan yang goyah sempat membuat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengambil jeda dalam menaikkan suku bunga pada awal 2016. Butuh hampir satu tahun bagi para pejabat The Fed untuk yakin bahwa pertumbuhan akan berlanjut dan meyakinkan investor bahwa mereka akan kembali menaikkan suku bunga.

Kondisi serupa dihadapi para pembuat kebijakan The Fed saat mereka bertemu minggu ini, di mana ada skeptisme pasar tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut seperti yang terjadi tiga tahun lalu. Selain itu, kebuntuan perdagangan global, penutupan pemerintah federal AS, dan memudarnya kepercayaan bisnis dan konsumen juga semakin mengaburkan gambaran akan adanya kenaikan suku bunga tahun ini.

Pembuat kebijakan sudah jelas merencanakan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga. Tantangan bagi Gubernur The Fed Jerome Powell adalah agar jeda yang muncul tidak membuat publik yakin bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed saat ini telah berhenti total.

Secara realistis baru pada paruh kedua tahun ini The Fed diperkirakan akan merasa aman terhadap pemulihan ekonomi AS untuk menjamin kenaikan suku bunga lebih lanjut, kata Robin Brooks, kepala ekonom untuk Institute of International Finance.


Meski beberapa kondisi saat ini lebih sehat daripada 2016, di mana tingkat pengangguran yang rendah berada di rekor historis, namun apa yang berbeda dari sisi negatifnya adalah banyaknya masalah dalam sistem.

Melansir Reuters, beberapa masalah itu termasuk perang dagang AS-China.

Tetapi The Fed sekarang ini terlihat tidak terlalu terburu-buru, di mana beberapa pihak memproyeksikan jeda akan terjadi selama beberapa bulan saja, yang mungkin diperlukan untuk membuat risiko cukup reda bagi mereka sehingga akan menyetujui dua kenaikan suku bunga tahun ini.

Pasar keuangan memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019.

Perhatian! The Fed Bisa Tunda Kenaikan Suku BungaFoto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young

Beberapa ekonom sekarang ini berpendapat langkah bank sentral selanjutnya adalah melonggarkan kebijakan moneter, apakah melalui penurunan suku bunga atau memperlambat normalisasi bulanan neraca The Fed.

Pengurangan neraca keuangan hingga US$50 miliar sebulan dirancang sebagai cara yang tidak kontroversial untuk membalikkan akumulasi triliunan dolar The Fed selama krisis keuangan satu dekade lalu. Tetapi ada tekanan yang meningkat, dari pasar dan Presiden Donald Trump, bagi bank sentral untuk memperlambat proses atau tidak menaikkan suku bunga sama sekali.

Usaha Menyeimbangkan
The Fed "membutuhkan cara yang anggun untuk membatalkan" siklus pengetatan tiga tahun yang diperkirakan akan berlanjut ke tahun depan, tulis Steven Blitz, ekonom AS untuk TS Lombard.

Dia mengantisipasi The Fed akan memberi sinyal rencana baru dengan mengubah program neraca pada pertemuan ini atau pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret, kemudian dipaksa untuk menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.

Pertemuan The Fed pada 29-30 Januari minggu ini adalah yang pertama di 2019. Tidak akan ada update suku bunga terbaru atau proyeksi ekonomi dari para pembuat kebijakan, tetapi Powell dipastikan akan mengadakan konferensi pers pertama dari delapan konferensi berita pasca-pertemuan yang dijadwalkan untuk tahun ini.


Konferensi tersebut akan diadakan sekali di setiap sesi Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee / FOMC).

Ini menandai perubahan dari praktik sebelumnya dalam memberikan pengarahan kepada media setelah setiap pertemuan selanjutnya, sebuah langkah yang dikatakan Powell akan meningkatkan transparansi publik, dan membuat investor untuk mengantisipasi setiap pertemuan Fed sama rata.

Hal ini juga dipercaya akan meningkatkan kesalahan komunikasi, dan penampilan minggu depan akan menimbulkan pesan "halus" karena Powell menimbang fakta bahwa ekonomi AS yang kuat dapat menjamin dinaikkannya tingkat suku bunga sehingga mampu menghadapi perlambatan pertumbuhan dunia dan meredakan kekhawatiran akan adanya resesi di pasar keuangan, kata ekonom JP Morgan Michael Feroli dalam analisis pratinjau dari sesi Fed mendatang.

"Kami pikir mereka akan mencoba untuk menghindari memberi kesan bahwa jeda sama dengan berhenti (atau bahkan memotong) atau bahwa prospek ekonomi telah secara material mengalami penurunan."

"Perdebatan penting ... adalah apakah FOMC masih akan lebih memilih untuk memberi sinyal kepada pasar bahwa perubahan suku bunga berikutnya kemungkinan lebih tinggi atau apakah lembaga itu harus menekankan kesabaran dan menghapus panduan tingkat suku bunga sama sekali," tulis ekonom Barclays Michael Gapen.

Yang terakhir, katanya, langkah itu mungkin menenangkan pasar hari ini, tetapi akan menciptakan "volatilitas yang tidak diinginkan nanti" jika Fed memang perlu menaikkan suku bunga lagi.


(prm) Next Article Bos The Fed: Peluang Kenaikan Suku Bunga Makin Kecil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular