
Investor Asing Belum Selesai Belanja, IHSG Menguat 0,24%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 January 2019 17:06

Kabar gembira dari Inggris ikut membawa bursa saham regional ke zona hijau. Orang nomor dua di Partai Buruh yakni John McDonnell kemarin mengatakan bahwa partainya kemungkinan besar akan mendukung amandemen Cooper. Sebagai informasi, amandemen Cooper merupakan sebuah amandemen yang diajukan oleh anggota Partai Buruh lainnya yakni Yvette Cooper.
Amandemen ini bertujuan untuk menghindarkan Inggris dari perceraian tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa (No Deal Brexit) dengan cara memberikan waktu tambahan bagi parlemen untuk meloloskan undang-undang baru.
Jika amandemen ini disetujui nantinya, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus berusaha untuk memundurkan tanggal perceraian Inggris dengan Uni Eropa yang sejatinya dijadwalkan pada 29 Maret menjadi 31 Desember, jika anggota parlemen tetap tak menyetujui kesepakatan Brexit yang diajukannya hingga tanggal 26 Februari.
Dengan dukungan dari Partai Buruh, amandemen ini memiliki peluang yang besar untuk dapat diloloskan. Setidaknya 9 anggota parlemen dari Partai Konservatif yang merupakan partai pimpinan May sudah menyatakan secara terbuka dukungannya bagi amandemen Cooper.
Nasib dari amandemen Cooper akan ditentukan pada saat May kembali bertemu dengan anggota parlemen pada 29 Januari.
No Deal Brexit memang merupakan sesuatu yang menyeramkan, tidak hanya bagi Inggris namun juga bagi perekonomian dunia. Pasalnya, Inggris merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia. Jika Inggris hengkang dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, perdagangan dan investasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa akan menjadi sangat mahal.
Lantas, jika Inggris dengan Eropa bisa pisah dengan baik-baik bahkan cenderung mengarah ke soft Brexit, maka risiko bagi perekonomian dunia menjadi berkurang. (ank/hps)
Amandemen ini bertujuan untuk menghindarkan Inggris dari perceraian tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa (No Deal Brexit) dengan cara memberikan waktu tambahan bagi parlemen untuk meloloskan undang-undang baru.
Jika amandemen ini disetujui nantinya, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus berusaha untuk memundurkan tanggal perceraian Inggris dengan Uni Eropa yang sejatinya dijadwalkan pada 29 Maret menjadi 31 Desember, jika anggota parlemen tetap tak menyetujui kesepakatan Brexit yang diajukannya hingga tanggal 26 Februari.
Nasib dari amandemen Cooper akan ditentukan pada saat May kembali bertemu dengan anggota parlemen pada 29 Januari.
No Deal Brexit memang merupakan sesuatu yang menyeramkan, tidak hanya bagi Inggris namun juga bagi perekonomian dunia. Pasalnya, Inggris merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia. Jika Inggris hengkang dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, perdagangan dan investasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa akan menjadi sangat mahal.
Lantas, jika Inggris dengan Eropa bisa pisah dengan baik-baik bahkan cenderung mengarah ke soft Brexit, maka risiko bagi perekonomian dunia menjadi berkurang. (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular