Ekonomi Sama-sama Sedang Melempem, Yen Libas Dolar AS

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 January 2019 11:48
Mata uang Jepang yakni yen melibas dolar AS pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Thomas White/
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Jepang yakni yen melibas dolar AS pada perdagangan hari ini. Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi forex terkemuka dunia, yen kini diperdagangkan di level 109,498/dolar AS, lebih kuat dibandingkan posisi penutupan kemarin (23/1/2019) di level 109,873/dolar AS.

Ekonomi Sama-Sama Melempem, Yen Libas Dolar ASFoto: USDJPY M30, Sumber: MetaTrader 4

Sejatinya, Jepang sedang diterpa sentimen negatif yang datang dari rilis data ekonomi disana. Pembacaan awal untuk Manufacturing PMI periode Januari 2019 versi Nikkei diumumkan di level 50, turun dari capaian periode sebelumnya yang sebesar 52,6, seperti dilansir dari Trading Economics.

Angka yang berada pas di level 50 menunjukkan bahwa aktivitas sektor manufaktur di Jepang mengalami stagnasi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Rilis data ini lantas melengkapi rangkaian rapor merah atas ekonomi Jepang. Kemarin, ekspor periode Desember 2018 diumumkan terkontraksi sebesar 3,8% YoY, lebih buruk dari konsensus yang hanya memperkirakan kontraksi sebesar 1,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor hanya tumbuh 1,9% YoY, di bawah konsensus yang sebesar 3,7% YoY.

Namun, tantangan ekonomi yang dihadapi AS juga tak kalah berat. Penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) kemungkinan besar masih akan berlangsung dalam jangka waktu yang lumayan lama. Hingga kini, shutdown sudah berlangsung selama 32 hari, menjadikannya yang terpanjang di era modern.

Pada hari ini waktu setempat, para senator di AS dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara terhadap proposal-proposal yang bisa membuat pemerintahan kembali beroperasi secara penuh hingga tanggal 8 Februari. Namun, diekspektasikan bahwa tidak akan ada proposal yang lolos lantaran tak ada yang memuat anggaran senilai US$ 5,7 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko seperti yang diminta oleh Presiden AS Donald Trump.

Ekonom Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bisa mendekati nol pada kuartal-I 2019 jika shutdown berlangsung hingga akhir Maret.

"Jika (shutdown) berlanjut hingga satu kuartal penuh, dan mengingat bahwa kuartal pertama cenderung lemah karena residual seasonality, maka kita dapat berakhir dengan angka yang sangat dekat dengan nol pada kuartal pertama," papar Hassett kepada CNN, seperti dikutip dari CNBC International.

Tantangan super berat yang dihadapi perekonomian AS membuat investor lebih memilih untuk memeluk yen ketimbang greenback.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dolar AS Cenderung Melemah Dihadapan Mata Uang Utama Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular