Peluang No Deal Brexit Menipis, Dow Jones Akan Naik 166 Poin

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 January 2019 20:40
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini karena kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 166 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 11 dan 29 poin.

Kabar gembira dari Inggris membawa Wall Street ke zona hijau. Anggota Partai Buruh John McDonnell pada hari ini mengatakan bahwa partainya kemungkinan besar akan mendukung amandemen Cooper. Sebagai informasi, amandemen Cooper merupakan sebuah amandemen yang diajukan oleh anggota Partai Buruh lainnya yakni Yvette Cooper.

Amandemen ini bertujuan untuk menghindarkan Inggris dari perceraian tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa (No Deal Brexit) dengan cara memberikan waktu tambahan bagi parlemen untuk meloloskan undang-undang baru.

Jika amandemen ini disetujui nantinya, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus berusaha untuk memundurkan tanggal perceraian Inggris dengan Uni Eropa yang sejatinya dijadwalkan pada 29 Maret menjadi 31 Desember, jika anggota parlemen tetap tak menyetujui kesepakatan Brexit yang diajukannya hingga tanggal 26 Februari.

Dengan dukungan dari Partai Buruh, amandemen ini memiliki peluang yang besar untuk dapat diloloskan. Sebelumnya, anggota parlemen dari partai lain termasuk Partai Konservatif yang merupakan partai pimpinan May sudah menyatakan dukungannya bagi amandemen Cooper.

Nasib dari amandemen Cooper akan ditentukan pada saat May kembali bertemu dengan anggota parlemen pada 29 Januari.

No Deal Brexit memang merupakan sesuatu yang menyeramkan, tidak hanya bagi Inggris namun juga bagi perekonomian dunia. Pasalnya, Inggris merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia. Jika Inggris hengkang dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, perdagangan dan investasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa akan menjadi sangat mahal.

Angin segar dari Inggris tersebut berhasil membuat investor sejenak melupakan gaduh politik seputar penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown). Hingga kini, shutdown sudah berlangsung selama 32 hari, menjadikannya yang terpanjang di era modern.

Pada pukul 22:00 WIB, data Richmond Manufacturing Index periode Januari 2019 akan diumumkan.

Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(ank/ank) Next Article Tercium Hawa Negatif dari Eksternal, Awas IHSG Tumbang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular