Juara! Rupiah Tak Cicipi Zona Merah, Ditutup Menguat 0,25%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 January 2019 17:33
Sempat Terjadi Turbulensi, Investor Tetap Pasang Mode Risk-On
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sikap investor yang memasang mode risk-on pada hari ini dengan memburu instrumen berisiko seperti saham membuat dolar AS selaku safe haven menjadi ditinggalkan. Hingga akhir perdagangan, indeks Shanghai naik 0,05%, indeks Hang Seng naik 0,01%, dan indeks Kospi naik 0,47%. Memang sempat terjadi turbulensi kala bursa saham regional bolak-balik di zona merah dan hijau, tapi dorongan beli pada akhirnya tetap menjadi pemenang.

Mode risk-on diaktifkan oleh investor menyusul langkah Kementerian Keuangan China yang hari ini menegaskan komitmennya untuk menggelontorkan stimulus fiskal pada tahun ini, termasuk pemotongan tingkat pajak dan biaya lebih lanjut. Para ekonom mengatakan bahwa stimulus fiskal tersebut bisa diumumkan pada pertemuan parlemen tahunan di bulan Maret.

Stimulus fiskal ini diberikan guna mendukung laju ekonomi Negeri Panda. Pada hari Senin (21/1/2019), ekonomi China diumumkan tumbuh sebesar 6,6% pada tahun 2018, laju terlemah sejak 1990.

Pada tahun 2018, China memberikan stimulus fiskal berupa pemotongan tingkat pajak dan biaya senilai CNY 1,3 triliun. Melansir Reuters, beberapa analis kini percaya bahwa China dapat memberlakukan pemotongan pajak dan biaya senilai CNY 2 triliun. Selain itu, China juga diyakini akan memperbolehkan pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi khusus (special bond) senilai CNY 2 triliun yang sebelumnya banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek penting.

Sejatinya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27% ke level 6.451,17 walaupun sempat mencicipi manisnya zona hijau. Namun, penguatan bursa saham negara-negara tetangga sudah cukup untuk ikut mengerek kinerja rupiah. (ank/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular